Beberapa yang tidak berjalan dengan optimal diantaranya adalah kebijakan nasional yang belum sepenuhnya dipahami dan diterapkan oleh pemerintah daerah, Kurangnya pemahaman dan implementasi kebijakan nasional oleh pemerintah daerah dapat menghambat efektivitas upaya penanggulangan stunting secara maksimal. Diperlukan upaya lebih lanjut untuk memastikan bahwa kebijakan nasional diimplementasikan dengan baik di tingkat lokal. Ada juga koordinasi lintas sektor yang belum berjalan dengan optimal, hal ini dapat menghambat sinergi antara berbagai program dan kebijakan yang relevan dengan penanggulangan stunting. Perlu ditingkatkan komunikasi dan kerjasama antarlembaga untuk mengoptimalkan hasil. Serta yang terakhir, yaitu belum adanya evaluasi menyeluruh terkait efektivitas kebijakan, valuasi yang komprehensif diperlukan untuk mengevaluasi pencapaian target dan mengidentifikasi area-area yang perlu perbaikan.
Dalam menghadapi tantangan serius yang dihadapi Indonesia dalam mengatasi stunting, pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang signifikan. Upaya-upaya ini meliputi pendekatan terintegrasi antar kementerian dan pemerintah daerah, peningkatan akses terhadap makanan bergizi, perbaikan sanitasi dan air bersih, serta pemberian edukasi tentang gizi dan kesehatan kepada masyarakat. Selain itu, dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 sebagai landasan kebijakan untuk menurunkan angka stunting menjadi 14% pada tahun 2024 merupakan langkah positif. Meskipun demikian, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah pemahaman dan implementasi kebijakan nasional yang belum sepenuhnya optimal oleh pemerintah daerah. Koordinasi lintas sektor juga perlu ditingkatkan untuk memastikan sinergi antara berbagai program dan kebijakan yang relevan.
Evaluasi menyeluruh terkait efektivitas kebijakan juga perlu dilakukan untuk mengevaluasi pencapaian target dan mengidentifikasi area-area yang perlu perbaikan. Secara keseluruhan, upaya-upaya penanggulangan stunting di Indonesia menunjukkan kemajuan yang signifikan, tetapi masih diperlukan komitmen yang kuat dan kerja sama yang erat dari semua pihak untuk mencapai target penurunan angka stunting secara efektif dan berkelanjutan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, tantangan dalam memperluas pengetahuan masyarakat tentang stunting dan pentingnya gizi seimbang sangatlah nyata. Upaya edukasi yang berkelanjutan dan mendalam diperlukan untuk mengatasi masalah ini, dan kita perlu mengadopsi pendekatan komunikasi yang kreatif dan beragam agar dapat mencapai semua lapisan masyarakat.
Seperti apa yang ditulis sebelumnya bahwa terdapat tantangan yang signifikan dalam meningkatkan akses masyarakat, terutama di daerah pedesaan atau terpencil, terhadap pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas. Diperlukan langkah-langkah konkret untuk memperkuat infrastruktur kesehatan dan memastikan adopsi model pelayanan kesehatan yang terjangkau serta mudah diakses oleh semua orang. Tentunya dapat diketahui bahwa mendorong perubahan perilaku masyarakat terkait pola asuh dan sanitasi merupakan tantangan yang kompleks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H