Mohon tunggu...
Viola Wahyuni
Viola Wahyuni Mohon Tunggu... Lainnya - Kranji Paciran lamongan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Reading

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hati Aja yang Punya Gangguan? Perkembangan Bahasa Verbal Juga Punya Loh

27 Maret 2021   10:16 Diperbarui: 27 Maret 2021   10:22 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar via hlc.edu.in


pada anak balita menginjak usia satu tahun sampai 18 bulan, pola perkembangan yang umum terjadi adalah bahwa anak tersebut sudah mampu memproduksi tuturan dalam bentuk unit kata. Tahap ini dapat disebut sebagai tahap produksi satu kata. Tahap inilah perkembangan penguasaan sistem tata bahasa, sistem makna dan sistem penguasaan pragmatic anak tersebut mulai dapat diamati.

1.Apa sih gangguan dalam berbahasa?

Gangguan perkembangan Bahasa adalah ketidakmampuan atau keterbatasan dalam menggunakan symbol linguistic untuk berkomunikasi secara verbal atau keterlambatan kemampuan perkembangan bicara dan Bahasa anak sesuai kelompok umur, jenis kelamin, adat istiadat, dan kecerdasannya.


2.Tanda-tanda gangguan perkembangan Bahasa verbal


Gangguan dibagi menjadi 2, yakni gangguan ekspresif dan gangguan reseptif. Anak yang mengalami gangguan bicara ekspresif tidak dapat mengekspresikan Bahasa secara lisan sesuai usia sebenarnya. Namun, dia memahami apa yang dikatakan oleh orang tuanya tersebut.


Tanda-tanda yang bisa dilihat yaitu:


a.Sulit mengganti kata yang tepat


b.Kalimatnya tidak lengkap, kadang kehilangan kata diakhir
Contoh: makan, biasanya mengambil kalimat yang diakhiran, jadi kan
Minum, biasanya mengambil kalimat yang dikahir, jadi num
Bapak, menjadi pak
Susu, menjadi su
Gendong, menjadi ndong


c.Ucapan Panjang biasanya dipendekkan.


Tahap produksi  satu kata menunjukkan kemampuan anak balita yang sudah mampu menghasilkan kata-kata utama (content words), yaitu secara berturut-turut kata benda, kata kerja dengan kata sifat, sedangkan kata keterangan muncul agak belakangan. Jenis kata benda yang dihasilkan anak pada usia dini biasanya adalah kata-kata yang mempunyai acuan nyata yang berada dilingkungan sekitarnya, seperti misalnya 'mama', 'papa', 'ibu', 'bapak', 'susu', 'bola', dan sebagainya. Pada usia ini anak balita belum mampu menuturkan kata benda abstrak.


Gangguan Bahasa ekspresif berkaitan dengan perkembangan anak dan karena ginetik. Akibat dari anak yang tidak bisa mengungkapkan perasaan secara verbal adalah seringkali mengalami tantrum parah dan memengaruhi prestasi akademiknya.


Tanda-tanda yang bisa dilihat yaitu:


a.Tidak mampu mengikuti intruksi sederhana


b.Tidak memberi respon bila ditunjukkan sebuah sesuatu
Ketika seorang anak menginjak usia 2 tahun (atau bahkan sebelumnya), kemampuan menguasai beberapa jenis tidak tutur (speech acts), dan menggunakannya didalam percakapan yang dia lakukan dengan orang-orang yang ada disekitarnya sudah mulai terlihat. Tindak tutur atau speech ats diartikan sebagai sebuah eksploitasi Bahasa yang dilakukan untuk melakukan Tindakan apapun (Nunan, 1993).


Lebih lanjut dinyatakan bahwa meminta maaf, mengarahkan, menyatakan setuju, dan mengingatkan, dan sebagainya sebagai contoh-contoh tindak tutur yang sering digunakan oleh orang didalam percakapan.


3.Faktor yang mempengaruhi gangguan perkembangan  Bahasa verbal

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan perkembangan verbal:


a.Kurangnya bimbingan dari orang tua


b.Kebiasaan anak bermain snediri


c.Lingkungan orang sekitar


d.Kebiasaan anak menonton TV


e.Kurangnya pengajaran Bahasa.


4.Terapi dalam gangguan perkembangan Bahasa verbal


Anak autis merupakan bagian integral dari anak yang luar biasa. Penyebab autisme salah satunya adalah ketidakfungsian sistem saraf diotak. Selain menimbulkan masalah dalam pelajar dan Bahasa, anak autis mempunyai masalah dalam mengembangkan kemampuan untuk memproses informasi.

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun