Watak keras kepa Mira ini dijelaskan dengan diperlihatkannya sikap Mira yang acuh pada setiap perkataan dan pertanyaan-pertanyaan dari Awal, meskipun Awal sudah mekohon-mohon kepada Mira. Dijelaskan pula keterdiaman Mira terhadap surat-surat yang Awal kirimkan kepada Mira.
Awal: Mau disebut apa lagi, kalau selama saya sakit, meskipun berkali-kali saya mengirim surat ke sini meminta supa Mira sudi menengok saya ke rumah, tapi dia tidak pernah datang?
6) Mira sebagai Wanita yang rendah diri
Mira selalu merendah diri kepada Awal, karena ia merasa status sosialnya tidak setara dengan Awal. Dan Mira selalu menutupi kekurangannya, yaitu kedua kakinya yang bunting. Hal itu terlihat karena ia selalu duduk di belakang meja dagangan yang menutupi kakinya dan enggan untuk diajak bicara keluar kedai oleh Awal.
Kesimpulannya adalah status Mira di masyarakat hanyalah seorang rakyat jelata. Mira adalah seorang gadis yang berjualan kopi untuk menyambung kehidupannya bersama ibunya. Penghasilan yang ia dapatkan memang tidak seberapa, tetapi ia tetap tidak putus asa. Di tambah dengan perekonomian bangsa yang sulit pada waktu itu tidak membuat Mira menyerah pada keadaan. Karena status sosialnya yang hanya rakyat jelata, membuat ia sadar bahwa tidak sepantasnya ia mencintai Awal yang berasal dari golongan menak (kaum atas).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H