Tak hanya memiliki paras yang cantik, Mira juga pandai sebagai seorang Wanita. Karena banyak yang memperlakukan ia layaknya wanita murahan, namun ia tidak mau begitu saja mudah untuk dimanfaatkan meskipun dirinya hanya seorang tukang kopi. Seperti pada adegan Mira meminta bayaran untuk hasil pemotretannya yang akan di muat di sebuah majalah oleh seoang juru potret.
Wartawan: Nona, di mana di dunia ini ada majalah yang pernah membayar seribu rupiah untuk pemasangan sebuah potret? Bahkan bintang-bintang film yang sudah terkenal, banyak yang memberikan potret mereka secara Cuma-Cuma kepada majalah.
Mira: Tapi saya bukan bintang film. Dan tidak mau di samakan dengan para bintang film itu.
Juru Potret: Dari itu...
Mira: Dari itu saya minta dibayar mahal!
Dari kutipan tersebut, dapat diketahui bahwa Mira sengaja meminta bayaran untuk potret-potret nya karena ia tidak mau dirinya dijadikan sebagai objek kepentingan komersial yang hanya akan menguntungkan si Juru Potret tersebut.
3) Mira si pekerja keras
Penggambaran watak Mira ini memang tidak langsung disampaikan melalui dialog, tetapi penggambaran narasi serta makna yang tersirat di dalam drama ini menunjukan bahwa Mira adalah Wanita pekerja keras. Hal tersebut diperlihatkan oelah keadaan pada waktu itu, saat perekonomian bangsa sedang sulit, Mira tetap membanting tulang bersama ibunya mendirikan kedai kopi untuk menjalani hidup. Ia tidak pernah putus asa menghadapi kesulitan ekonomi yang dirasakan keluarganya.
4) Mira adalah gadis jelita yang berhati putih.
Kemurnian dan kesucian hati Mira diperlihatkan dengan tidak mudahnya ia termakan rayuan laki-laki yang hanya mengiinkan kecantikan dirinya.
5) Watak Mira yang keras kepala