Mohon tunggu...
Vinsensius SFil
Vinsensius SFil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Filsafat

Suka membaca dan menulis yang bermanfaat bagi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Begitu Sulitkah Filsafat?

18 Februari 2023   01:06 Diperbarui: 18 Februari 2023   01:09 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc. Pribadi: Taman Alun Kapuas, Pontianak

Mitologi yang terkenal adalah mitologi Yunani. Tokoh-tokoh yang terkenal dalam mitologi Yunani adalah Hesiodos, Orpheus, dan Pherekydes dari Syros. Orang-orang Yunani tersebut menjelaskan asal usul segala sesuatu yang ada di dunia ini melalui dua mitos, yakni: mitos kosmogonis (asal usul alam semesta) dan mitos kosmologis (asal usul serta sifat kejadian-kejadian dalam alam semesta).

Mitos memberikan jawaban yang sangat mistis dan tidak masuk akal. Penjelasan mitos ini berbau dewa-dewi dan alam-alam yang tidak diketahui oleh manusia. Misalnya, dalam menjelaskan fenomena pelangi. Bagi masyarakat Yunani yang tradisional, pelangi adalah seorang dewi yang bertugas sebagai pesuruh bagi dewa-dewa lain.

Dari sisi lain, mitologi menjadi perintis jalan bagi lahirnya filsafat. Orang-orang berusaha mengerti segala sesuatu. Namun, mitologi rupanya tidak memberikan jawaban yang memuaskan bagi manusia. Mitologi dianggap tidak masuk akal. Manusia berusaha untuk mencari jawaban yang lebih masuk akal.

 Sekitar abad ke-6 sebelum Masehi muncullah pemikiran yang sama sekali berbeda dengan penjelasan mitos. Sejak saat itu, orang-orang mulai mencari jawaban-jawaban yang masuk akal tentang peristiwa yang terjadi di alam semesta. Logos (akal budi) menggantikan mitos. Dengan demikian filsafat dilahirkan.

Tokoh filsuf yang menjadi perintis lahirnya filsafat adalah Thales. Thales (624-546 SM) mengawali babak baru dalam sejarah filsafat Barat Kuno dengan memberikan jawaban yang tidak mitologi atas pertanyaan: "Apakah prinsip dasar segala sesuatu?" Ia menjawab, "Air adalah Prinsip awal."

Alasan mengapa Thales memilih air sebagai prinsip dasar dari segala sesuatu yang ada, karena menurut dia, semua yang ada di dunia ini berasal dari air dan semuanya kembali lagi menjadi air. Air memiliki berbagai bentuk, yakni: cair, beku, dan uap. Selain itu, bahan makanan dan benih semua makhluk hidup juga mengandung air.  

Penjelasan Thales menarik untuk disimak. Ia menjelaskan prinsip segala sesuatu dengan jawaban yang masuk akal dan dapat diterima dengan akal sehat. Mitos telah ditentang oleh Thales. Ia tidak menjelaskan segala sesuatu berasal dari dewa-dewi, melainkan dari air. Air merupakan sesuatu yang nyata, dapat dilihat dan dirasa. Thales juga berhasil membuktikan, bahwa air terdapat dalam segala sesuatu, misalnya dalam tubuh makhluk hidup, tanah, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun