Mohon tunggu...
Vinsens Al Hayon
Vinsens Al Hayon Mohon Tunggu... Guru - Penyuluh-Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan Reflektif, Doubt Method" Para Rasul

18 Juli 2024   07:23 Diperbarui: 18 Juli 2024   07:45 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokpri, Bersama rekan selepas  penyuluhan)

Untuk mengatasi situasi-situasi ini Yesus Sang Deum Verum hanya bilang, "Percaya atau  belajar Percaya." Katakan pada masalah bahwa Yesus lebih besar dari masalah yang sedang dihadapi. Tapi ini tidak ada pada realitas dan intelektus para murid yang sedang bersama Yesus pada peristiwa itu.

Mereka mengalami lost personality dan atau kehilangan personalitas, bahkan hilang iman, yang ditandai dengan tidak fokus kepada Tuhan. 

 Akibatnya kesulitan untuk mengumpulkan keberanian menghadapi persoalan, juga keyakinan, percaya untuk bertahan, dan cuma fokus pada masalah.  Kata mereka, "Masalah kami lebih besar dari Yesus," dan hukan sebaliknya.

Bukti jelas Yesus lebih besar (lebih hebat) dari masalah yang dihadapi para rasul adalah  ketika Yesus, Sang Deum Verum memerintahkan angin taufan itu, "diam ! redah!" dan  seketika itu juga angin taufan redah atau diam. 

Atas peristiwa yang luar biasa dan ajaib ini Yesus masih tidak diakui. Dubium Methodicum yang telah diterapkan, seperti tidak berlaku untuk para murid. Keterlaluan. 

Benar memang tidak ada karena tidak ada sujud sembah, atau teriakan kemuliaan kepada yangmaha tinggi dan yangmaha kuasa, sebagai akibat keraguan mereka akan kehadiran Yesus saat itu dan ditempat itu, terbukti tidak benar.

Malahan sebaliknya hanya ada sikap heran dalam bentuk pertanyaan, "Siapa orang ini sehingga badaipun tunduk padanya." Apakah mereka sedang di awang-awang keajaiban ? 

Benarlah bahwa "Doubt Method atau Dubium Methodicum" pada posisi tertentu tidak diterima seluruhnya untuk kebenaran iman. Para Rasul pula yang telah membuktikan bahwa iman akan Yesus tidak meluluh karena "Kesangsian Metodis" akan Yesus dan kehadiranNya.

Lalu apa? Ya lupakan Dubium methodicum" untuk sementara dan  buatlah pilihan, "Tetap melihat persoalan atau mengalihkan pandangan kepada yang maha besar dan khalik semesta atau hanya fokus pada masalah yang dihadapi untuk suatu persoalan iman.

Manakala kita fokus pada masalah, iman tidak bangkit, dan akan hancur menghadapi masalah, tetapi jika fokus pada Tuhan, sebesar apapun masalah kita, kita akan mampu menyeberang hingga tuntas dan menyelesaikannya dan jadilah pemenang. Kiranya iman menghendaki kita mempercayakan diri kita pada Sang Deum Verum de Deo Vero.*** (Penulis Penyuluh Agama)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun