Mohon tunggu...
Vinsens Al Hayon
Vinsens Al Hayon Mohon Tunggu... Guru - Penyuluh-Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merenda

13 Juni 2024   12:30 Diperbarui: 1 Juli 2024   03:28 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita coba renungkan "Nama Indonesia" untuk Negara, bangsa dan masyarakat Indonesia. Pemberian nama itu sebelumnya datang dari luar dengan berbagai sebutan, tujuan dan kepentingannya masing-masing.

 Mulanya di tahun 1855, Indonesia dengan pulau-pulau yang membentang luas di kawasa  asia selatan dan tenggara disebut Hindia Timur. Bangsa Arab menyebutnya, "Jaza'ir-Jawi" (Kepulauan Jawa). 

Masuk dalam kelompok kepulauan  di Asia Tenggara maka Bangsa Eropa menyebutnya "Hindia Belakang". Sebutan yang lain lain Kepulauan Melayu.

Pada masa kolonial Belanda, disebut Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie) , dan pada masa pendudukan Jepang menyebutnya dengan To-Indo ( Hindia Timur). Pernah juga Eduard Douwes Dekker (Multatuli) menyebut kepulauan Indonesia dengan "Kepulauan Hindia", nama itu tidak popular, (Https://id.wikipedia.org. 13/6/24, 12.30). 

Namun dalam Pembukaan UUD 1945, ditukis, "Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan kemerdekaanya, dstnya..., sampai pada kalimat: "Terbentuk dalam satu susunan Negara  Republik Indonesia..." 

Jadi "Nama Indonesia" yang terlahir dan terbentuk dalam penyelengaraan Ilahi dan perjuangan seluruh masyarakat Indonesia, telah menyatukan seluruh warga dan masyarakat Indonesia yang multi kultur, agama, suku dan bahasa.   

Karenanya supaya Nama Indonesia tetap ada, maju ke depanya dan satu-bersatu seluruh masyarakatnya, terjamin kebersamaan yang damai sejahtera maka mari "kita berjalan bersama" dalam membangun manusia-manusai Indonesia yang Pancasilais, yang bersatu, adil dan makmur. Tuhan menyerati dan memberkati kita. Kita akan terus bertumbuh jadi bangsa yang besar dan kuat dalam roh. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun