Diketahui era digital membawa dampak positif yaitu salah satunya sebagai media alternatif untuk melihat perkembangan yang sedang hangat diperbincangkan, dan menjadi wadah interaksi sesama pengguna dalam menanggapi sebuah isu terkini yang bisa digunakan di ujung jari saja.
Tidak hanya dampak positif saja, perkembangan teknologi di era digital ini punya dampak negatif juga karena  era digital dianggap membuat ranah privasi orang seolah-olah hilang sebab data pribadi bisa dilacak dari segi kebiasaan berselancar atau hobi.
Pada tahun 2011, Google memperkenalkan aplikasi Google Art and Culture yang merupakan aplikasi dan web penyedia layanan kunjungan ke berbagai tempat seni dan budaya dengan basis virtual.Â
Google Art and Culture secara umum dapat diakses oleh siapa pun dan dimana pun dengan menggunakan akun yang sesuai dengan layanan surat elektronik Google sebagai metode untuk masuk. Proyek yang dilakukan Google ini bekerja sama dengan para seniman di berbagai negara, jadi tidak hanya kebudayaan Indonesia saja yang ada, tetapi juga terdapat kebudayaan dari berbagai negara.
Fitur yang Google berikan bisa menjadi media pembelajaran mengenal kebudayaan yang mudah untuk diakses. Google Art and Culture memuat karya, cagar budaya, dan museum.Â
Google Art and Culture dapat disebut widya wisata teknologi virtual karena terdapat fitur street view 360° pada suatu tempat contohnya street view 360° di Candi Borobudur, Museum Nasional, Situs Manusia Purba di Sangiran, dan tempat-tempat lainnya.Â
Dengan terciptanya aplikasi Google Art and Culture ini maka kebudayaan bangsa dapat bisa dilestarikan dan tetap mengikuti perkembangan zaman era digital sehingga bisa menarik perhatian pembaca terlebih pada generasi baru sekarang untuk mengenal kebudayaan mereka seperti peninggalan sejarah yang ditampilkan dalam aplikasi Google Art and CultureÂ
Jika generasi muda menggunakan manfaat di era digital seperti ini dan kemampuannya sebaik mungkin, media sosial akan menjadi pengaruh yang baik untuk melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan kepada semua orang. Seperti yang dilakukan oleh karyawan Google dalam mengisi luang waktunya dengan pekerjaan sampingan dengan menciptakan Google Art and Culture yang mencakup kebudayaan dan kesenian semua negara, termasuk Indonesia.
Referensi:
Kadafi, Tito Tri. (2021). Integrasi Google Art and Culture dan Google Sites sebagai Media Pembelajaran Widyawisata pada Pembelajaran Penulisan Puisi. Jurnal Pendidikan, 30(1), 23-28.
Setiawan, Wawan. (2017). Era Digital dan Tantangannya. Seminar Nasional Pendidikan 2017 Universitas Pendidikan Indonesia, 1-9.