Mohon tunggu...
Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Drama

My Last Love

27 Oktober 2016   11:03 Diperbarui: 27 Oktober 2016   12:22 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan deras membasahi kota Jakarta malam ini. Namun, itu tidak membuat kota ini 'tertidur'. Begitu juga aku, bersandar di pundak sayap pelindungku. Ditemani popcorn dan film ' Filosofi kopi', malam itu terasa berbeda dengan malam sebelumnya. Semua terasa sangat spesial ketika aku berdampingan bersama dia. Diwaktu apapun. Bahagia, sedih, marah, kecewa.

Tepat Setahun lebih sembilan bulan sebelum hari itu, di acara malam tahun baru kantor, aku bertemu dengan dia.  Dengan jas hitamnya yang terlihat sangat elegan dia berjalan menuju ke tempat aku berdiri. Tersenyum padaku, dan berkata, " Hey, gue Nick".

Aku yang menatap dia dengan penuh kebingungan hanya tersenyum padanya. lalu membalasnya dengan menyebutkan namaku.

"Adella" balasku.

"Sendiri aja?" tanya Nick.

"Iya, haha " balasku singkat.

Beberapa detik selang pembicaraan kita, kembang api mulai bermekaran di udara. Aku mengamatinya dengan kagum. Tak kusadari Nick tetap berdiri di sampingku. Aku sedikit melirik dia, yang ternyata dia sedang menatapku dengan senyum. Disitu aku tahu, dia akan berdiri di sisiku untuk waktu yang cukup lama.

Beberapa minggu sehabis malam itu, Nick selalu menghubungiku dan mengajakku makan siang. Dua bulan setelah itupun kita memutuskan untuk menjadi lebih dari teman.

Nick sangat pengertian padaku. Dia selalu mendengarkan keluhanku, tertawa bersamaku. Dia juga yang berada disisiku setiap aku hampir kalap dengan pekerjaanku. Dia sahabat, partner, kakak, dan pasangan hidupku.

Banyak orang tidak terlalu menyukai sifatku yang blak-blakan, kasar, dan egois ini. Lain dengan Nick, dia menerimaku apa adanya.

Sampai disuatu titik. Aku menghancurkan apa yang sudah kita bangun selama ini. Karena keegoisanku, aku mencurigai Nick selingkuh. Tanpa berpikir panjang, Aku menumpahkan semua emosiku padanya. Nick mencoba untuk menjelaskan semuanya. Aku sama sekali tidak percaya dengan apa yang dia katakan.

Dua minggu setelah kejadian itu, Nick tidak menghubungiku selama itu. Aku merasa hubungan ini sudah tidak dapat dilanjutkan lagi. Malam harinya, Nick menghubungiku. Dia mengajakku untuk bertemu di kafe kesukaanku.

Malam harinya, aku sampai di kafe itu. Aku melihat Nick duduk di sudut kafe bersama dengan seorang perempuan. Hatiku remuk melihatnya. Sepertinya Nick akan mengakhiri  hubungan kami saat itu juga. Aku harus bisa bisa menahan emosiku.

Aku duduk berhadapan dengan mereka. Nick hanya menyapaku dan menanyakan keadaanku serta basa-basi yang tidak penting. Dia merangkul perempuan yang duduk disamping dia dengan mesra. Aku muak dengan tingkahnya dan memutuskan untuk pergi dari cafe itu. Ketika aku beranjakpun, Nick hanya memperhatikanku dan tidak bergerak satu inci pun dari tempat dia duduk.

Saat aku keluar dari kafe, aku melihat balon-balon pink bersebaran di depan kafe. Tiba-tiba saja lampu kafe mati. Aku berbalik belakang dan melihat sebuah cahaya lilin kecil dari dalam. Barista dari kafe tersebut membukakan pintu, seakan mempersilahkan aku masuk.

Aku masuk. Semua terlihat gelap-gulita. Yang aku lihat hanya cahaya lilin dan lilin yang diletakan di tengah kafe tersebut. Lilin itu berwarna pink dengan kelopk bunga mawar pink yang berserakan di meja.

"Hey" terdengar suara yang memanggilku dar belakang.

Aku sangat hapal dengan suara itu. Itu suara Nick! Aku membalikkan badanku dan menemukan Nick dengan jas yang dia pakai saat kita bertemu. Dia berdiri disitu. Tersenyum padaku.

"I love you, my dear" ungkap Nick.

"Aku sengaja tidak menghubungimu selama ini demi malam ini"

"Perempuan itu saudaraku, aku tahu kamu mudah cemburu"

"You're my everything sweetheart"

Nick berlutut di depanku. Mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah dan membukanya.

Dia mengeluarkan sebuah cincin yang sangat indah. Aku hampir menangis di depan Nick. ya Tuhan aku sangat mencintainya.

"Will you marry me?" pertanyaan yang selalu kutunggu-tunggu setiap aku bersama dia. Kalimat yang cukup singkat. Namun dapat mengubah semua kehidupanku setelahnya.

Aku menahan tangisku, dan menjawab, "Yes"

Nick memakaikan cincin di jari manisku dan langsung berdiri untuk memelukku. Aku membalas pelukannya dengan memeluk dia dengan sepenuh hatiku.

Malam itu, Malam paling indah yang tidak pernah aku bayangkan selama dua minggu itu. Selamat Nick, kamu berhasil membuat aku jatuh cinta lebih dalam padamu.

Aku mencintai dia, selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun