Mohon tunggu...
Prila
Prila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswi Hubungan Internasional | Universitas Muhammadiyah Yogyakarta | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Politik Syiah Itsna Asyariah Pasca Doktrin Kegaiban Imam Mahdi

2 Juli 2023   17:18 Diperbarui: 2 Juli 2023   17:20 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika di Mesir pernah menjadi utusan Indonesia sebagai peserta dalam Perkemahan Pemuda Internasional (International Youth Camp, Mu'askar al-Syabab al-Dauli) yang diadakan oleh Kementrian Pemuda (Wizarah al-Syabab) Republik Arab Mesir. 

Selama studi di Mesir bersama teman-teman di Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kairo mendirikan forum studi "al-Risalah" sebagai wadah aktualisasi dan diskusi untuk topik-topik Ushul Fikih (Teori Hukum Islam). 

Aktif menulis di beberapa media seperti Majalah Sinar Muhammadiyah, Mimbar dan Buletin Suara PPMI (terbit di Mesir), majalah Suara Muhammadiyah, Jurnal al-Afkar UMY, dan Jurnal Tarjih Muhammadiyah. Karyanya yang lain sedang dalam proses, yaitu : Penentuan Awal Bulan Ramdan dengan Hisab, Pandangan Fikih dan Maqasid Syariah [terjemahan] (proses izin penerbit asli) dan Rekonstruksi dan Aplikasi Metode Memahami Hadis Nabi Problematis tentang Perempuan (editing). Saat ini duduk sebagai anggota Divisi Fatwa dan Pengembangan Tuntutan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Sinopsis

Buku ini mengkaji tentang pemikiran politik Syiah Itsna Asyariah pasca kemunculan doktrin Ghaybah (Kegaiban Imam Mahdi) sampai akhir periode pertengahan. 

Terdapat sejumlah problematika di seputar doktrin politik Ghaybah Syiah Itsna Asyariah yang di kemudian hari bertransformasi menjadi sejumlah doktrin-doktrin politik lainnya. 

Problematika yang dimaksudkan adalah kekaburan dan kontroversi asal-usul doktrin Ghaybah dan keberadaan Imam Mahdi itu sendiri. Problem lain terletak pada historiografi atau konseptualisasi doktrin-doktrin politik Syiah Itsna Asyariah pasca Ghaybah yang dideterminasi atau dipengaruhi oleh situasi dan kondisi sosial politik di abad pertengahan. 

Kemudian dari penulis melakukan pembacaan dan pelacakan terhadap sejumlah karya-karya klasik dan kontemporer, baik dari kalangan Syiah Itsna Asyariah. Pelacakan (tracing back) dilakukan untuk mengetahui sejauh mana transformasi teori Ghaybah selama abad pertengahan dan faktor apa saja yang menentukan transformasi tersebut. 

Dalam melakukan pelacakan, menekankan peristiwa yang melibatkan langsung figur-figur Syiah Itsna Asyariah, baik sebagai pelaku maupun sebagai objek sejarah. Dengan menerapkan metode induksi (manhaj al-istiqra) terhadap sejarah islam abad pertengahan dan berangkat dari sejumlah asumsi dasar (al-iftiradl) yang digunakan dalam teori determinasi eksistensial, ditemukan sejumlah faktor determinan yang menentukan formulasi, konstruksi, dan konseptualisasi pemikiran politik Syiah Itsna Asyariah. 

Faktor-faktor tersebut tidak bersifat periferis, namun justru bersifat determinan. Faktor-faktor tersebut pada akhirnya mengharuskan kita untuk mengakui sisi kesejarahan pemikiran politik Syiah Itsna Asyariah.

Pembahasan 

Doktrin pokok yang secara substansial telah membuat garis divergensi antara sekte Syiah Itsna Asyariah dan sekte Syiah lainnya serta sekte Suni adalah doktrin kegaiban Imam kedua belas atau disebut Ghaybah. Secara literal Ghaybah sesungguhnya bermakna ketiadaan, namun dalam konstruk teologis Syiah Itsna Asyariah, kata sebut berarti keyakinan mengenai okultasi (kegaiban) Imam kedua belas, Muhammad bin Hasan Al-Askari. 

Tokoh ini dianggap sebagai pemegang otoritas Imamah terakhir dan dipercayai oleh Syiah Itsna Asyariah menghilang dari publik pada tahun 260 H/872 M seiring dengan kematian ayahnya, Hasan bin Ali Al-Hadi. Ia menghilang disebuah gua (Arab: sardab) di kota Samarra, Irak, pada suatu kesempatan di hari pemakaman ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun