Ernest dan Meira melalui banyak halangan dan rintangan ketika mereka menjadi pasangan kekasih hingga mereka pun menikah. Saat menikah, Ernest merasa takut untuk memiliki anak.
Hal tersebut dirasakan Ernest karena dampak rasisme dan stereotipe yang mengatakan bahwa orang Cina itu pelit. Oleh karena itu, Ernest menjadi pribadi yang tidak percaya diri ketika berbicara soal anak. Ia takut apa yang pernah ia rasakan ketika kecil akan terulang kembali ketika ia memiliki anak.
Jika pada film “Ngenest” lebih menonjolkan isu rasisme dan stereotipe mengenai orang Cina yang pelit, lain halnya dengan film “Crazy Rich Asians”.
Pada film “Crazy Rich Asians”, cerita yang ditonjolkan pun mengenai stereotipe yang mengatakan bahwa orang cina tidak pantas diperlakukan sama dengan orang lain.
Pada adegan diatas, terlihat bahwa sang resepsionis tidak memperlakukan keluarga Eleanor Young dengan baik. Stereotipe mengenai Cina yang pelit ataupun Cina yang tidak memiliki apa-apa sangat melekat dikehidupan kita.
Selain itu, pada film “Crazy Rich Asians” ini menceritakan Rachel Chu yang diajak oleh kekasihnya, Nick Young, untuk menghadiri pesta pernikahan sahabatnya dan memperkenalkan Rachel Chu dengan keluarganya Nick Young.
Rachel Chu tidak menyadari bahwa Nick Young merupakan anak orang kaya di Singapura. Sehingga, ketika ia mengunjungi rumah temannya, Peik Lin, ia diberitahu bahwa keluarga Nick Young ialah keluarga yang sangat kaya raya dan terlihat seperti bangsawan.