Ave Maryam mengajarkan kita banyak hal mengenai kehidupan ini. Salah satunya ialah bagaimana kita sebagai umat manusia dapat menahan hawa nafsu duniawi dan mulai berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Jika surga belum pasti untuk saya, buat apa saya mengurusi nerakamu?
Salah satu kutipan diatas merupakan kutipan yang paling menohok dalam film tersebut. Kita sebagai manusia dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang ada, sehingga kita diminta untuk mengurusi masalah diri sendiri dibandingkan permasalahan orang lain.
Daftar Pustaka:
Armia, Chairuman. (2002). Pengaruh Budaya Terhadap Efektivitas Organisasi: Dimensi Budaya Hofstede. Vol. 6, No. 1. JAAI, pg. 103-117
Cataridge, James. (2015). Film Studies For Dummies. United Kingdom: John Wiley & Sons, Ltd.
Devi, Intan S. (2018). Studi Perbandingan Paradigma Fungsionalisme Struktural VS Strukturalisme Levi-Strauss. Vol. 2, No. 1. Asketik, pg. 89-101
Indonesia, CNN. (2020). Sinopsis Ave Maryam, Dilema Cinta Terlarang Seorang Biarawati. CNN Indonesia diakses pada: 19 Oktober 2020
Indonesia, CNN. (2019). Ulasan Film: ‘Ave Maryam’. CNN Indonesia, diakses pada: 19 Oktober 2020
Khafid, Sirojul. (2020). Cara Nonton Film Ave Maryam: Kisah Nyata Cinta Romo dan Suster. Tirto.id, diakses pada: 19 Oktober 2020
Rura, Cecylia. (2019). Produksi Film Ave Maryam Dilakukan secara Sukarela. Medcom.id, diakses pada: 19 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H