Aku hanya bisa bermain dengan kata
Ku tulis, ku coret, ku buang
Ratusan eksemplar kertas, triliunan lusin kata
Seperti tak terarah, tulisanku acak
Mencerminkan pikiranku yang runut, bertentangan sekaligus sejalan
Mereka mengatakan aku bodoh dan aib
Mengata-ngatai punggungku, meludah di ujung sepatu
Aku? Aku bisa apa?
Berkata bahwa aku pintar, lucu
Karena yang kulakukan hanya memakan kertas-kertas ketika rangkaian kata-katanya buruk
Menelannya bulat-bulat
Berkata bahwa aku hebat, menggelikan
Lihat saja bicaraku yang compang camping
Mengakibatkan dengan terpaksa aku setuju lidahku dipasung
Menempel lekat di dasar rahang
Tapi di satu pagi, mereka berduyun-duyun datang
Banyak tapi hening
Mengetuk pintu rumahku cepat-cepat
Lalu kudapati mereka dengan muka layu mengacungkan papan
Entah bertuliskan apa
Hem,, bukan tulisan, itu adalah gambar-gambar cacing sebentuk huruf, mungkin
Lelaki dihadapanku bersujud di kakiku
Aku bingung, hingga ia membua mulut seperti hendak berkata.
Lidah mereka, hilang setengah.
April, 22 2014