Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lain karena manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Sejak dilahirkan, manusia membutuhkan manusia lain. Salah satu contohnya adalah untuk mendapatkan makanan dan minuman harus berinteraksi dengan ayah dan ibu. Dalam sejarah tidak pernah ada manusia yang hidup sendiri terpisah dari kelompok manusia lain .
Aristoteles berpendapat, bahwa manusia itu adalah "Zoon Politikon" yaitu makhluk sosial yang hanya menyukai hidup berkelompok atau setidak-tidaknya lebih suka mencari teman untuk hidup bersama, daripada hidup sendiri (M. Cholil Mansyur, tt: 63).Â
Oleh sebab itu, manusia berkumpul dan membentuk berbagai kelompok, biasanya kelompok terbentuk berdasarkan lingkungan sekelilingnya, seperti Adanya kedekatan geografis, memiliki latar belakang yang sama, garis keturunan yang sama dan keyakinan yang sama. Manusia hidup secara berkelompok karena memiliki kepentingan dan tujuan yang sama. Keinginan untuk membentuk kelompok adalah naluri manusia sejak dilahirkan yang merupakan naluri berteman dan dapat hidup berdampingan dengan manusia lain.
Bergabung di beberapa kelompok atau komunitas akan memberikan rasa bahwa ada teman dan tidak sendiri lagi. Kelompok terbentuk dan dipenuhi oleh orang-orang yang merasa saling ketergantungan. Saat ini banyak kelompok-kelompok yang hadir sebagai manifestasi cerminan diri, yaitu kelompok  budaya, suku, hingga kelompok agama .
Adapun manfaat dari hidup berkelompok yaitu :
1. Dapat mencapai tujuan atau menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang singkat.
Tujuan atau pekerjaan akan terasa lebih mudah dicapai atau diselesaikan karena dikerjakan secara bersama-sama antar anggota kelompok.
2. Belajar menerima adanya perbedaan
Setiap antar anggota kelompok dapat belajar menerima perbedaan yang ada karena masing -masing anggota pasti mempunyai pendapat dan hasil pemikiran yang berbeda-beda, rasa toleransi diperlukan untuk menjaga baik hubungan antar anggota kelompok
Interaksi antara anggota di dalam kelompok maupun interaksi antar kelompok bisa juga mengakibatkan konflik, apabila dalam interaksi tersebut terdapat ketidakseimbangan kekuatan antar anggota  atau karena adanya diskriminasi antar kelompok. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), dominasi adalah penguasaan oleh pihak yang lebih kuat terhadap yang lebih lemah. Dominasi antar kelompok dapat terjadi jika suatu kelompok menguasai kelompok lainnya. Contohnya suatu kelompok suku mendominasi kelompok suku yang lain, suatu kelompok agama mendominasi kelompok agama yang lain.
Secara umum, konflik merupakan suatu peristiwa atau fenomena sosial di mana terjadi pertentangan atau pertikaian baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, maupun kelompok dengan pemerintah. [2](WIKIPEDIA)