Mohon tunggu...
VINDA FELLA
VINDA FELLA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Holla !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Manusia Berkelompok?

22 Oktober 2021   21:24 Diperbarui: 22 Oktober 2021   21:36 8142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lain karena manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Sejak dilahirkan, manusia membutuhkan manusia lain. Salah satu contohnya adalah untuk mendapatkan makanan dan minuman harus berinteraksi dengan ayah dan ibu. Dalam sejarah tidak pernah ada manusia yang hidup sendiri terpisah dari kelompok manusia lain .

Aristoteles berpendapat, bahwa manusia itu adalah "Zoon Politikon" yaitu makhluk sosial yang hanya menyukai hidup berkelompok atau setidak-tidaknya lebih suka mencari teman untuk hidup bersama, daripada hidup sendiri (M. Cholil Mansyur, tt: 63). 

Oleh sebab itu, manusia berkumpul dan membentuk berbagai kelompok, biasanya kelompok terbentuk berdasarkan lingkungan sekelilingnya, seperti Adanya kedekatan geografis, memiliki latar belakang yang sama, garis keturunan yang sama dan keyakinan yang sama. Manusia hidup secara berkelompok karena memiliki kepentingan dan tujuan yang sama. Keinginan untuk membentuk kelompok adalah naluri manusia sejak dilahirkan yang merupakan naluri berteman dan dapat hidup berdampingan dengan manusia lain.

Bergabung di beberapa kelompok atau komunitas akan memberikan rasa bahwa ada teman dan tidak sendiri lagi. Kelompok terbentuk dan dipenuhi oleh orang-orang yang merasa saling ketergantungan. Saat ini banyak kelompok-kelompok yang hadir sebagai manifestasi cerminan diri, yaitu kelompok  budaya, suku, hingga kelompok agama .

Adapun manfaat dari hidup berkelompok yaitu :

1. Dapat mencapai tujuan atau menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang singkat.

Tujuan atau pekerjaan akan terasa lebih mudah dicapai atau diselesaikan karena dikerjakan secara bersama-sama antar anggota kelompok.

2. Belajar menerima adanya perbedaan

Setiap antar anggota kelompok dapat belajar menerima perbedaan yang ada karena masing -masing anggota pasti mempunyai pendapat dan hasil pemikiran yang berbeda-beda, rasa toleransi diperlukan untuk menjaga baik hubungan antar anggota kelompok

Interaksi antara anggota di dalam kelompok maupun interaksi antar kelompok bisa juga mengakibatkan konflik, apabila dalam interaksi tersebut terdapat ketidakseimbangan kekuatan antar anggota  atau karena adanya diskriminasi antar kelompok. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), dominasi adalah penguasaan oleh pihak yang lebih kuat terhadap yang lebih lemah. Dominasi antar kelompok dapat terjadi jika suatu kelompok menguasai kelompok lainnya. Contohnya suatu kelompok suku mendominasi kelompok suku yang lain, suatu kelompok agama mendominasi kelompok agama yang lain.

Secara umum, konflik merupakan suatu peristiwa atau fenomena sosial di mana terjadi pertentangan atau pertikaian baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, maupun kelompok dengan pemerintah. [2](WIKIPEDIA)

https://wawasanpengajaran.blogspot.com/2017/10/pengertian-pola-interaksi-sosial.html
https://wawasanpengajaran.blogspot.com/2017/10/pengertian-pola-interaksi-sosial.html

Bagaimana cara menghindari terjadinya suatu konflik dalam berkelompok ? 

Terjadinya konflik dapat dihindari apabila masing -- masing dari kelompok mempunyai rasa untuk toleransi, menghargai dan juga menghormati antar sesama. Sehingga hidup akan menjadi rukun, tenang dan damai.

Jika konflik dibiarkan berjalan tanpa adanya keinginan untuk memperbaiki atau menyelesaikan, maka itu akan menyebabkan konflik dapat meluas dan mungkin saja berbagai masalah lain akan bermunculan karena masalah awal yang tidak kunjung  diselesaikan. Tentunya ini sangat membahayakan dan bisa mengarah kepada tindakan kekerasan secara fisik bahkan adanya membuat laporan pada pihak berwajib.

Lalu bagaimana cara untuk menghadapi apabila konflik sudah tidak dapat dihindari atau bagaimana cara untuk menghadapi konflik yang sedang terjadi ?

Berikut adalah langkah -- langkah yang bisa dilakukan :

  • Jangan terbawa emosi / amarah saat menghadapi konflik. Ketika ingin memulai diskusi harus mempersiapkan hati dan juga fikiran yang tenang dan damai agar proses diskusi dapat berjalan lancar.
  • Melakukan diskusi dengan menyampaikan pendapat yang ingin dibahas. Tentunya dengan penyampaian yang baik, seperti intonasi dan penggunaan Bahasa yang diucapkan supaya tidak menyinggung perasaan atau menyudutkan lawan bicara ketika mendengar. Sehingga dapat membuahkan hasil diskusi yang tidak merugikan salah satu pihak.
  • Jangan menyela ucapan lawan bicara, dengarkan terlebih dahulu dengan baik apa yang sedang disampaikan dan jangan memulai bicara sampai waktunya lawan bicara merasa sudah cukup untuk menyampaikan pendapatnya.
  • Ambil waktu sejenak untuk istirahat apabila saat sedang melakukan diskusi, ada salah satu pihak atau kedua belah pihak kehilangan fokus sehingga mempengaruhi proses berlangsungnya diskusi.
  • Membuat keputusan atau solusi secara bersama. Hal ini bertujuan untuk tidak ada yang merasa kalah atau menang atas pendapat masing - masing. Karena keputusan yang diambil merupakan hasil dari diskusi bersama sebagai solusi atas permasalahan yang sedang terjadi. (win win solution)

Namun apabila cara diatas tidak dapat menyelesaikan konflik yang ada, langkah selanjutnya adalah proses Mediasi. Dalam proses ini perlu bantuan dari pihak luar atau disebut pihak netral. Pihak luar yang dimaksud bisa saja teman atau kerabat terdekat yang dipercaya oleh masing -- masing pihak.

Alangkah baiknya bagi kita sesama manusia atau kelompok untuk dapat saling menghormati, menghargai perbedaan, mengendalikan diri dari egoisme dan menumbuhkan rasa toleransi yang tinggi agar kita dapat terhindar dari konflik dan menikmati manfaat dari hidup berkelompok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun