Banyak di antara kita yang selalu bermimpi untuk memiliki sesuatu yang besar. Rumah yang besar, mobil yang banyak, keluarga yang bahagia dan semacamnya.Â
Sayangnya, mimpi atau impian ini kebanyakan tergolong sebagai impian yang jangka panjang ataupun menengah. Perlu memakan waktu tertentu agar kita bisa mencapai ke titik itu.Â
Apakah hal tersebut salah? Tidak. Justru memiliki suatu goals jangka panjang dan juga jangka menengah adalah suatu hal yang bagus untuk mengarahkan hidup kita.Â
Ibarat seorang nahkoda, kita tahu ke mana diri kita akan berlabuh setelah kita berlayar jauh mengeksplorasi samudera.Â
Namun, sama seperti seorang nahkoda, kita juga harus mempertimbangkan banyak hal untuk mencapai tempat berlabuh akhir kita.Â
Mulai dari bahan bakar yang mungkin habis dan perlu kita isi kembali, angin laut yang menerjang yang mengharuskan kita untuk berhenti, serta permasalahan-permasalahan lainnya yang mungkin untuk menghampiri kita.Â
Lantas apabila masalah tersebut datang kita harus benar-benar berhenti? Tidak! Ketika angin laut menghadang dan mengharuskan kita untuk berlabuh sementara, kita sebenarnya tidak benar-benar berhenti. Kita hanya sedang beristirahat sejenak hingga keadaan membaik.Â
Ketika bahan bakar hampir habis, maka kita harus berhenti sejenak untuk mengisi lagi bahan bakar kita sehingga kita tidak benar-benar berhenti di tengah perjalanan.Â
Jikalau kita mendengar cerita di atas, kesan yang terlintas sepertinya sangat sulit untuk mencapai goals jangka panjang kita. Memang sulit dan banyak rintangan. Tetapi sama seperti nahkoda tadi, kita harus memiliki strategi untuk mencapai pelabuhan akhir kita. Salah satu strategi yang sudah terbukti berhasil adalah mencicil mimpi-mimpi kita.Â
Hal ini seringkali terlupakan oleh orang-orang yang memiliki mimpi besar. Banyak orang yang berpikir untuk mencapai mimpi yang amat sangat besar kita perlu mengatur strategi yang besar pula.Â
Padahal, strategi yang terbaik adalah strategi yang lingkup skalanya adalah skala kecil. Strategi yang berfokus pada masa kini.Â