Pernah patah hati? Santuy, saya juga pernah. Pasti rasanya sakit kan? Di awal-awal rasanya lebih baik mati saja daripada tetap melanjutkan hidup tanpa si dia. Tapi, jauh di lubuk hati kita berharap kalau si dia akan kembali ke pelukan kita seperti sedia kala.
Kita sebagai manusia, sudah pasti selalu ingin berharap agar orang yang kita sayang tidak hilang. Juga, terkadang kita selalu berpikiran bahwa kita akan susah move on atau susah untuk balikan dengan si dia. Bagaimana mungkin bisa balikan, kalau WA saja sudah di block? Itu pikir kita.
Tidak usah risau saudara. Semua dari kita terbuat dari partikel yang sama, terdiri dari atom-atom yang sama kurang lebihnya. Bahkan gugus penyusun DNA kita hanya 4 buah asam nitrogen yang sama. Semuanya kurang lebih mirip. Tidak perlu takut jikalau memang si dia telah pergi.
Karena menurut hukum fisika, semua benda di alam ini bisa beresonansi ketika mereka memiliki frekuensi yang hampir mirip atau bahkan sama. Hal ini berlaku lebih hebat lagi jikalau kita memiliki bahan penyusun yang sama. Sebagai contoh, senar gitar nylon akan lebih mudah beresonansi dgn senar gitar berfrekuensi sama yg dibuat dari nylon dan bukan dari metal.
Jadi, kalau anda memang terbuat dari bahan yang hampir mirip dengan si dia, serta gugus-gugus atom penyusun yang kurang lebih sama, anda akan memiliki frekuensi yang hampir mirip pula. Jikalau seperti itu, anda hanya perlu untuk mendengar dan merasakan frekuensi dari si dia untuk merasakan resonansi tersebut. Jikalau memang si dia orangnya, maka resonansi itu akan dapat kita rasakan kok. Percayalah, senar-senar gitar itu tak pernah berdusta.
Jikalau pun bukanlah si dia orangnya, yang anda harus lakukan hanyalah biarkan saja dia pergi. Mungkin dia dan anda sekalipun terbuat dari hal yang sama, memiliki frekuensi yang berbeda. Frekuensi terbentuk pula dari panjang gelombang dan tegangan daripada gelombang tersebut. Mungkin saja, karena panjang gelombang anda (pengalaman hidup anda) dengan si dia berbeda, maka menghasilkan frekuensi yang berbeda pula.
Bisa jadi juga, hal ini disebabkan tegangan yang ia miliki (tempramen) terlalu tinggi dan menyebabkan anda memiliki frekuensi yang berbeda dengan si dia. Jangan dipaksakan untuk menjadi sama. Bisa-bisa senar kehidupan di antara anda berdua (hubungan silaturahmi) akan terputus. Akan sangat susah untuk menyambungkan kembali senar yang sudah terputus. Jauh lebih baik untuk mengganti sesuatu yang sudah terputus daripada berusaha menyambungkannya kembali.
Kalau memang sudah berbeda, alangkah baik kalau anda mencari yang lain. Perbedaan memanglah baik dalam beberapa hal, seperti sebuah gitar yang mendengungkan suara-suara yang indah ketika mereka memiliki frekuensi yang berbeda-beda. Namun, perbedaan yang terlalu jauh akan menghasilkan bencana dan bukanlah harmoni. Suara gitar memang akan menjadi harmoni, tetapi ketika frekuensi suara gitar disandingkan dengan frekuensi pesawat jet maka yang hadir hanya frekuensi pesawat jet yang membuat bencana itu.
Janganlah takut untuk mencoba lagi. Jikalau jodoh ya sudah terima saja dia untuk kembali, berarti dia memang beresonansi denganmu. Jikalau tidak ya sudah, biarkan dia pergi. Tak baik memainkan gitar dengan frekuensi pesawat jet, karena yang datang hanyalah bencana. Ingat, prinsip sains tidak pernah berbohong, Ia berlaku untuk apapun termasuk percintaanmu.
Salam hangat,
Karawang, 28 Februari 2020
Di bilik kamar yang dingin tanpa pelukan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H