Mohon tunggu...
Vincent Setiawan
Vincent Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - A person who loves to write and inspire others

I love to live a life that full with logic. I love to write for inspiring you and helps you escape this mystical night ride

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kadang Passion Itu Campur-campur

8 Februari 2021   17:21 Diperbarui: 8 Februari 2021   18:17 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nah jawabannya bisa jadi, passionnya adalah memasak. Ketika memasak hatinya riang gembira, dia meluangkan waktu, bahkan membiarkan waktunya tersita untuk memasak tanpa merasa terbebani. Tetapi, di sisi lain, dia lebih memilih pekerjaan di luar passionnya karena duitnya jauh lebih mencukupi hidupnya.

Ah, kamu ini masih mahasiswa sok-sokan nasehatin yang sudah jauh lebih sepuh. 

Bukan begitu. Tulisan ini saya lihat dari pengamatan beberapa orang di lingkungan saya. Saya kenal betul ada yang passionnya adalah untuk menjadi seorang programmer tetapi kerjaannya adalah menjadi seorang pedagang alat-alat elektronik. Ada pula yang passionnya memasak, tetapi malah bekerja sebagai seorang staff di perusahaan. 

Nah, tetapi ini juga tidak menutup kemungkinan bahwa saya salah jikalau kita membahas pertanyaan yang terakhir soal passion. Apakah passion itu spesifik dan juga sama seperti bakat? 

Jawabannya adalah tidak. Passion seseorang tidaklah terlalu spesifik. Sama seperti konsep kecerdasan majemuk, passion pun sifatnya majemuk. Ada orang yang passionnya memasak dan mengajar, menari dan bertukang, dan masih banyak lagi. 

Passion bukanlah suatu hal yang memonopoli diri seseorang, bahkan tidak menutup kemungkinan kalau passion seseorang akan berubah seiring berjalannya waktu. Sehingga, passion pun bukan bakat. Semua hal yang berkaitan dengan passion bisa kita latih dan kita bentuk. 

Banyak orang yang tadinya tidak bisa bertukang, lalu belajar bertukang, dan ketika ia melihat bahwa bertukang memberinya kepenuhan hidup, itupun berubah menjadi passion-nya. Sehingga, bisa saja dalam satu diri seseorang passion itu campur-campur. Karena banyaknya keahlian dan kegiatan yang ia lakukan yang ternyata bisa memberi kepenuhan hidup baginya.

So, gak usah pusing-pusing lagi kalau bingung soal passion. Temukan saja hal di sekitarmu yang memberimu kepenuhan hidup, bisa jadi itu adalah salah satunya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun