Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi ?. Dengan menggunakan logika, Tulang itu tidak pernah bergerak. Kalau tulang itu tidak pernah bergerak, maka otomatis sendi-sendi dan tulang-tulang akan melemah, mengapa ?. karena tidak ada gunanya otot itu kuat atau lemah, karena pada faktanya orang tersebut tidak bergerak, sehingga apabila tulang tersebut tidak diberi energy akan sama hasilnya apabila diberi energy sebab tulang itu tak memiliki fungsi atau hanya sebagai hiasan.
Kita lihat di sisi kehidupan kita saat ini. Sebagai contoh dan perumpamaan, penulis menggunakan otot sebagai contoh, karena otot dengan tulang hampir memiliki fungsi yang sama, meskipun pada faktanya mereka adalah dua hal yang sangat jauh berbeda. Berikut adalah perumpamaannya.
Pernakah pembaca melihat seorang kenek bis atau orang yang membantu supir bis dan biasanya bergantungan di pintu bis kota? Jika pernah, jangan kaget kalau otot trisep dan bisep ( otot yang ada di lengan ) para kenek bis itu pada besar-besar, karena mereka biasa bergelantungan di bis dan tumpuan mereka ada di tangan. Maka mereka mampu menahan berat badan mereka dengan 1 tangan saja berpegangan di pintu bis. Karena setiap hari mereka melakukan hal itu, maka mereka terbiasa dengan hal itu. Dalam hal ini otot sangat dibutuhkan, maka otot di enhanced
Contoh lainnya adalah seorang atlit lari marathon mampu berlari dengan sangat cepat dan memiliki tumpuan yang kuat sehingga tidak terjatuh karena mereka sering berlatih dan melakukan hal itu. Fisik mereka juga sudah dilatih untuk melakukan hal seperti itu ( dalam konteks ini berlari marathon ). Karena tulang dan otot kaki pelari sering digunakan, maka akan terus di enhanced
Sekarang jika penulis ganti. Apabila ada orang yang kerjaannya hanya makan, minum, tidur, BAB, dan BAK di dalam kamar. Menurut penulis, apabila orang seperti itu, anggap saja dari 1 tahun -- 20 tahun, lalu tiba-tiba disuruh berlari sprint 250 meter. Orang itu setidaknya akan kesulitan dalam berdiri, apalagi dalam hal berlari. Bisa-bisa otot kakinya sudah kaku dan sampai mengalami kelumpuhan. Sendi-sendi di kakinya juga tidak mungkin bisa berfungsi layaknya orang normal.
Selain semua itu, ada juga factor-faktor lainnya yang menurut penulis dapat mengakibatkan suatu tulang itu menjadi "hilang". Contohnya adalah otot-otot di sekitar tulang itu sendiri. Jika tulang tidak digerakan maka tidak akan diberi pasokan energy ( seperti yang telah dibahas di atas ), efek samping dari tidak diberi makanan adalah tulang itu akan melemah atau mungkin bisa sampai ke tahap "rusak". Jangan lupa juga bahwa ada otot otot di sekitar tulang. Menurut analisis dari penulis, Otot-otot di sekitar tulang itu melekat kuat di tulang. Jangan dilupakan juga bahwa otot itu mampu mengendur dan mengeras. Â Jadi, jika tulangnya melemah dan didorong kuat oleh otot, lama kelamaan tulang itu akan mengecil, dan endingnya, tulang tersebut lenyap atau bisa kita sebut hilang.
Sedikit keluar dari konteks, mengapa jerapah lehernya bisa sepanjang itu ? Bersumber dari www.biomagz.com, menurut teori dari Lamarck
"Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan melalui proses adaptasi lingkungan"
Sebagai contoh dari pernyataan Lamarck adalah jerapah. Siapa yang menyangka bahwa jerapah purba memiliki leher yang sangat pendek dibandingkan jerapah pada saat ini. Mengapa?
Kita semua tahu bahwa makanan jerapah adalah daun di pepohonan. Pohon juga merupakan mahluk hidup, jadi juga mampu untuk tumbuh dan berkembang, dan akibatnya daun-daun yang berada di pohon menjadi lebih tinggi. Untuk bertahan hidup, maka jerapah harus menggapai daun yang lebih tinggi untuk dapat bertahan hidup. Sedikit demi sedikit panjang ruas leher jerapah semakin memanjang, padahal jerapah memiliki 7 ruas tulang leher, sama seperti manusia, dan hal ini juga memiliki bukti yang cukup kuat yaitu fosil dari jerapah itu sendiri.