Mohon tunggu...
Vincentius twee Prasanto
Vincentius twee Prasanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya vincentius Twee Prasanto, hobi saya menulis, kepribadian saya ramah, saya mencoba menulis artikel dengan tujuan mengembangkan diri dan memberikan informasi kepada masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hati Nurani Membawa Kesadaran Diri

5 Juni 2023   21:58 Diperbarui: 5 Juni 2023   22:19 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

HATI NURANI MEMBAWA KESADARAN DIRI I. Pengantar Dalam pandangan secara umum hati nurani dimiliki oleh setiap pribadi manusia, namun disetiap pribadi memiliki keistimewaannya masing-masing dan kekhasannya. Hati nurani merupakan anugerah dari Allah kepada setiap manusia sebagai suatu sarana untuk berkomunikasi dengan-Nya.1 Hati nurani membimbing manusia untuk terus berjalan dalam kebenaran hidup yang dimana terpancar dalam segala tindakannya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa hati nurani manusia sering disertai dengan usaha setan agar menjadi tidak berfungsi dan tidak berdaya. Oleh karena itu manusia memiliki tugas dalam menjaga dan merawat hati nuraninya agar tetap murni dan bersih. Manusia bertindak dipengaruhi oleh suasana jiwa (afeksi), pengetahuan (tahu), kehendak bebas (mau), dan eksekusi (mampu).2 Manusia makhluk yang memiliki karakteristik sikap, prilaku dan tingkah laku yang berbeda-beda. Prilaku, tingkah laku maupun sikap manusia terkadang bersumber dari manusia, pada satu keadaan dan waktu yang sama. 

Keputusan salah dari hati nurani tidaklah terhukum, tetapi akan melahirkan tanggungjawab agar memperbaiki diri dan memiliki pengharapan akan belaskasih Allah, sehingga manusia mencari keutamaan untuk mengolah diri. II. Hati Nurani Dalam Diri Manusia Dalam bahasa latin disebut conscientia, yang berasal dari akar kata con yang berarti "dengan" dan Scientia yang berarti ilmu "pengetahuan". Hati nurani dalam bahasa yunani suniedesis yang berarti pengetahuan atau kesadaran.

 Maka hati nurani merupakan pengetahuan dengan kesadaran yang ada dalam diri manusia yang 1 Largus Nadeak, Topik-topik Moral Fundamental: Memahami Tindakan Manusia dengan Rasio dan Iman (Medan: Bina Media Perintis, 2015), hlm. 84. 2 Largus Nadeak, Topik-Topik..., hlm. 85. mendampingi hidup manusia dalam mengambil suatu keputusan maupun tindakan. Pandangan menurut Thomas Aquinas bahwa pengetahuan adalah suatu pengetahuan manusia secara menyeluruh tetapi terlebih pengetahuan yang datang dari Roh Ilahi.

3 Dibalik tindakan manusia ikut serta juga Roh Allah dalam mempengaruhi hati nurani manusia. Disisi lain bahwa perbuatan-perbuatan sengaja yang melanggar kehendak Allah akan menumpulkan kepekaan hati nurani manusia. Dokumen Konsili Vatikan II Gaudium et Spes merumuskan bahwa hati nurani adalah inti manusia yang paling rahasia, sanggar suci manusia, di situ dia seorang diri bersama Allah yang sapaan-Nya menggema dalam batinnya. Dalam Katekismus Gereja Katolik merumuskan bahwa hati nurani adalah keputusan akal budi, di mana manusia mengerti apakah suatu perbuatan konkret yang direncanakan, sedang ia laksanakan atau sudah dilaksanakan.

4 Hati nurani adalah kemampuan kognitif (kesadaran) yang dianugerahkan Allah pada manusia, agar manusia mampu membedakan hal yang baik dengan yang buruk dan dengan kemampuan itu manusia memilih yang baik dan menjauhkan yang buruk, serta harus mengharuskan manusia untuk berbuat baik. Hari nurani adalah anugerah Allah yang menjadi milik manusia. Hati nurani merupakan kesadaran personal yang berperan dalam situasi konkret untuk mengetahui/mengenal, menyaksikan, dan mengadili. 5 Hati nurani bersifat personal artinya selalu berkaitan erat dengan pribadi bersangkutan. Hati nurani akan berkembang juga bersama dengan perkembangan seluruh kepribadian manusia.

Hati nurani hanya memberi penilaiannya tentang perbuatannya sendiri. Hati nurani membantu manusia untuk membuat pilihan yang baik sesuai dengan rencana Allah bagi hidup manusia, sebab manusia adalah pribadi yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej 1:26-27). Hati nurani mengingatkan manusia untuk mengenal secara ajaib hukum yang dilaksanakan dalam cinta kasih Allah terhadap manusia.6 Apapun yang akan dikatakan dan dilakukannya selalu dalam kebenaran.

Bimbingan melalui suara hati nuranilah yang bisa membuat seseorang dapat 3 Largus Nadeak, Topik-Topik..., hlm. 84. 4 Largus Nadeak, Topik-topik..., hlm. 84. 5Largus Nadeak, Topik-Topik..., hlm. 84-85. 6 K. Bertens, Etika, (Jakarta: Pt. Gramedia Pustaka, 2004), hlm. 53. melihat, mengamati serta mengenali petunjuk-petunjuk yang terangkum di dalam hukum ilahi yang dibuat Tuhan sendiri. III. Kesadaran Manusia Mengenai Hati Nurani Dengan hati nurani kita mampu menghayati tentang baik atau buruk yang berhubungan dengan tingkah laku konkret kita, serta saksi atas kepatuhan dan ketidakpatuhan pada hukum dan kebenaran objektif.

7 Hati nurani ini memerintah atau melarang kita untuk melakukan sesuatu kini dan disini. Ia berbicara tentang situasi yang konkret bukan yang umum. Dengan tidak mengikuti hati nurani berarti menghancurkan integritas pribadi kita dan menghianati martabat terdalam kita sebagai manusia. Hati nurani berkaitan erat dengan kenyataan bahwa manusia mempunyai kesadaran. Dengan membentuk pribadi yang bebas yang mampu mengadakan pembedaan roh (discernment) supaya dunia semakin memberikan kedamaian. 

Didalam hati nurani manusia menemukan hukum yang tidak mereka buat untuk diri mereka sendiri melainkan mereka harus taat, tidak tahu suara siapa, pernah memerintahkan mereka untuk mencintai dan mengetahui apa yang baik dan jahat.8 Dengan kesadaran yang dimaksud ialah kesanggupan manusia untuk mengenal diri sendiri dan karena itu berefleksi tentang dirinya.9 Manusia bukan saja melihat pohon di kejauhan sana, tapi ia menyadari bahwa dialah yang melihatya. 

Untuk mengetahui kesadaran dalam bahasa latin dipakai kata conscientia, yang berasal dari kata kerja scire yang berarti mengetahui dan awalan con bersama. Dengan hal itu conscientia berarti turut mengetahui perbuatan-perbuatan moral dan menjatuhkan penilainan terhadapnya. 10 Dalam Teologi Moral Kontemporer yang diakatakn oleh Robert Smith bahwa timbal balik dari hati nurani adalah melindungi manusia dari sikap subjektif dan egois dengan membangun kebersamaan yang bertindak sebagai pengoreksian diri.11 7 Largus Nadeak, Topik-topik Teologi... hlm. 90. 8 James F. Keenan, "Redeeming Conscience"..., hlm. 130-133. 9 K. Bertens, Etika..., hlm. 52 10 

K. Bertens, Etika..., hlm. 53. 11 James F. Keenan, "Redeeming Conscience", dalam Theologi Studies, vol. 76. No. 1 (USA: Sheridan Press, 2015), hlm. 138-139. Hati nurani berfungsi untuk melihat atau membedakan terang dan gelap yaitu yang benar dan yang salah, yang baik dan yang jahat. Dalam setiap tindakan manusia, hati nurani itu akan menyetujui atau menyalahkan. Melalui hati nurani manusia dapat menyadari tuntutan hukum Allah dan dengan demikian melaluinya juga manusia dapat menyesali dosanya.

12 Ada banyak hal yang menjadi pendorong seseorang dalam melakukan tindakan. Ada banyak makanan enak dan ada godaan yang bermunculan. Bagaimanapun enaknya atau menariknya tetapi kalau sudah diketahui bahwa makanan maupun godaan tersebut dapat merusak kesehatan, maka hati nurani akan tidak menyetujuinya. Hati nurani sebagai pertimbangan, sebagai hakim moral bagi manusia yang menimbang, dan apa yang harus dilakukan dana pa yang harus dielakkan.13 Hidup damai dengan Allah adalah hidup yang menuruti hati nurani yang dianugerahkan Allah. 

IV. Penutup Hati nurani sudah ditanamkan oleh Allah kepada setiap manusia yang telah dirancang oleh Allah sendiri demi kebaikan manusia itu sendiri. Allah adalah Allah moral dan manusia ciptaannya adalah manusia moral. Allah menempatkan hati nurani sebagai hakim dalam pertimbangan soal yang baik atau yang jahat. Hati nurani memiliki posisi yang sangat penting sehingga menjadi pengontrol manusia dalam berbagai hal seperti keinginan, kemauan, nafsu, kecintaan pada sesuatu, pilihan. 

Manusia sendiri harus bekerjasama dengan Allah secara penuh kesadaran agar hati nurani menjadi berfungsi dengan semestinya. Kehidupan yang damai hanya dapat dimiliki melalui penurutan pada hati nurani. Daftar Pustaka Bertens, K. Etika. Jakarta: Pt. Gramedia Pustaka, 2004. Keenan, James F. "Redeeming Conscience". dalam Theologi Studies, vol. 76. No. 1. USA: Sheridan Press, 2015. Nadeak, Largus. Topik-topik Moral Fundamental: Memahami Tindakan Manusia dengan Rasio dan Iman. Medan: Bina Media Perintis, 2015. 12 K. Bertens, Etika..., hlm. 75. 13 Largus Nadeak, Topik-Topik..., hlm. 91. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun