Mohon tunggu...
Vincentius Ardhatama C
Vincentius Ardhatama C Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Perkenalkan nama saya Vincentius Ardhatama Chrisnuadi, biasa dipanggil Ardha. Saya seorang mahasiswa di Universitas Slamet Riyadi Surakarta dengan program studi Ilmu Hukum. Saat ini saya sedang melaksanakan program KKN di Desa Watusomo, Wonogiri. Dosen Pendamping : Bapak Daryono, S. Pd, S. Kom, M.Kom

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN - PPM UNISRI Surakarta : Bahaya Mengendarai Motor Dibawah Umur Desa Watusomo, Wonogiri.

9 Agustus 2024   00:01 Diperbarui: 9 Agustus 2024   00:07 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Bahaya berkendara dibawah umur pada siswa SD Negeri 2 Watusomo. (Dokumentasi Pribadi)

WATUSOMO, WONOGIRI -- Mahasiswa KKN Universitas Slamet Riyadi Surakarta (Unisri) 2024 Kelompok 17 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Daryono, S.Pd., S.Kom., M.Kom., mengaadakan koordinasi dengan SD Negeri 2 Watusomo dan SMP Negeri 3 Watusomo dalam Program Kerja "Sosialisasi bahaya berkendara dibawah umur". Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa-siswi mengenai pentingnya berkendara yang baik, mematuhi peraturan lalu lintas yang baik dan benar tidak membahayakan pengendara lain.

Pengendara dibawah umur merupakan fenomena yang semakin menjamur, terutama di kota-kota besar seperti Wonogiri dan Solo Raya pada umumnya. Mudah saja untuk melihat fenomena ini, coba anda luangkan waktu untuk memperhatikan sejenak waktu-waktu ketika anak sekolahan berkeliaran di waktu pagi maupun di waktu pulang sekolahan. Kita akan melihat banyak siswa yang berseragam SMP bahkan SD yang lalu lalang menggunakan Sepeda motor. Secara teknis mereka belum memenuhi syarat untuk berkendara, terutama menggunakan sepeda motor.

Bagi sebagian orang, fenomena seperti itu wajar saja mengikuti arus zaman. Tapi bagi sebagian orang lagi hal itu merupakan masalah serius yang dapat membahayakan siapa saja, terutama aparat keamanan dan pengguna jalan raya lainnya.

Kali ini saya akan coba membahas mengenai Plus minus pengendara di bawah umur. Semoga tulisan ini bisa menjadi referensi bagi kita semua.

Sosialisasi Bahaya berkendara dibawah umur pada siswa SD Negeri 2 Watusomo. (Dokumentasi Pribadi)
Sosialisasi Bahaya berkendara dibawah umur pada siswa SD Negeri 2 Watusomo. (Dokumentasi Pribadi)

Orang-orang bilang kalau hidup ini harus di awali dengan yang positif-positif, jadi untuk yang pertama kita bahas mengenai dampak positif pengendara di bawah umur. Saya mencoba mencari-cari referensi positif pengendara motor disana sini, hasilnya nihil. Banyak yang memang berpendapat bahwa pengendara di bawah umur itu semuanya negatif. Tetapi menurut saya tidak ada hal yang hanya punya dampak negatif semua maupun positif semua. Saya coba ambil dampak positif pengendara di bawah umur dengan membaca pemikiran orang tua.

1. Memberikan motivasi

Tujuan sebagian besar orang tua memberikan kendaraan motor kepada anak yang masih di bawah umur agar memotivasi anaknya untuk bersekolah. Harapan mereka anak-anak mereka jadi bersemangat pergi kesekolah, secara psikologi memang bisa di buktikan bahwa kelengkapan sarana dan prasarana untuk mencapai suatu tujuan dapat memotivasi kita untuk mengejar tujuan.

2. Menghemat Waktu

Jumlah kendaraan yang semakin meningkat tiap tahunnya menyebabkan volume kendaraan di jalan raya semakin tinggi. Hal ini mutlak menyebabkan terjadinya kemacetan parah. Contohnya saja pada jam-jam sibuk pagi dan malam di kota makassar setiap hari di warnai dengan kemacetan. Jika anak-anak menggunakan motor pribadi mereka akan lebih cepat sampai Ke sekolah  tanpa terkendala kemacetan.

3. Dapat membantu Orang tua

Tuntutan ekonomi membuat para orang tua semakin sibuk, bahkan terkadang menyebabkan tidak ada lagi waktu orang tua untuk mengurusi rumah. Hal inilah yang memicu untuk mengajarkan sejak dini anaknya untuk bekendara. Dengan demikian mereka dapat dimanfaatkan untuk memperoleh kebutuhan rumah ketika para orang tua sudah lelah. Mungkin itu saja manfaat positif dari pengendara di Bawah umur.

Sosialisasi Bahaya berkendara dibawah umur pada siswa SMP Negeri 3 Watusomo (Dokumentasi Pribadi)
Sosialisasi Bahaya berkendara dibawah umur pada siswa SMP Negeri 3 Watusomo (Dokumentasi Pribadi)

Berikut ini adalah efek negatif dari pengendara di bawah umur.

1. Tingkat kecelakaan yang tinggi.

Point pertama mengenai dampak negatif pengendara di bawah umur adalah tingkat kecelakaan yang tinggi. Banyak faktor yang bisa menyebabkan demikian Antara lain desain kendaraan yang tidak sesuai dengan pengendara yang sulit bagi anak-anak, biasanya suka balap-balapan liar di jalan, melakukan zigzag dintara kendaraan lainnya. Hal ini sering dilakukan oleh anak-anak di bawah umur ketika berkendara sebab tingkat emosionalnya belum stabil.

2. Meningkatnya tingkat kenakalan

Pengendara di bawah umur berpengaruh besar terhadap kepribadian anak-anak ketika dewasa. Pengendara di bawah umur dominan akan menjadi nakal dalam berkendara. Bagaikan mengukir batu sejak dini, kepribadian anak-anak yang telah tertanam sejak kecil akan membekas hingga dewasa kelak.

3. Prestasi siswa menurun.

Anak-anak yang mulai bercabang pemikirannya ketika telah memiliki kendaraaan bermotor, mereka tidak akan fokus lagi kepada sekolahnya. Di dalam pemikiran anak-anak tersebut  selalu terbayang-bayang mengenai kendaraan bermotor maupun balapan-balapan yang akan mereka lakuka sepulang sekolah nanti. Akibatnya prestasi pun menurun.

Hal ini saya buktikan, saya memang sudah pintar mengendarai motor sejak SMP, tetapi samapai SMA saya tidak pernah membawa kendaraan tersebut ke sekolah saya. Alhasil saya lebih terfokus pada pelajaran sekolah saya.

4. Tidak tenang berkendara

Ini merupakan hal yang dialami oleh semua pengendara di bawah umur. Mereka tidak akan tenang berkendara, sebab mereka melanggar peraturan lalu lintas. Mereka tidak memiliki Surat Ijin Mengenmudi (SIM), sementara itu di kota-kota besar seperti Makassar Selalu melakukan Sweeping terhadap pengendara yang melakukan pelanggaran. Tidak jarang diantara pengendara di bawah umur tersebut banyak yang kabur saat melihat Pak polisi sedang mengadakan Sweeping. Mereka takut ditangkap, dan mereka biasanya akan memacu kendaraannya secepat mungkin. Inilah yang bakalan memicu terjadinya kecelakaan di Jalan. Itulah beberapa dampak Positif dan Negatif dari pengendara Di bawah umur. Semog bisa menjadi bahan pertimbangan bagi kita semua untuk memikirkan baik-baik sebelum memberikan kebebasan  kepada anak-anak untuk brkendara. Bebaskan anak-anak untuk berprestasi tanpa gangguan 52 %  korban   adalah   generasi  muda  usia  produktif  11 -- 30  tahun. Dari data tersebut jelas bahwa korban kecelakaan di kota-kota besar di dominasi oleh generasi dibawah umur. Melihat data tersebut jelas bahwa kemungkinan masa depan pengendara di bawah umur akan menjadi suram. Kemungkinan anak mengalami kecelakaan, kelumpuhan, bahkan meninggal dunia. Semua impian dan cita-cita anak-anak tersebut menjadi pupus sudah. Agar impian anak-anak kita dapat merk wujudkan dengan lancar, maka janganlah memberikan mereka kendaraan bermotor. Bolehlah kita mengajari mereka sejak dini, tetapi tidak untuk memberikan kebebasan berkeliaran di jalan yang besar, jalan yang sangat berbahaya bagi mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun