“pilihan itu bukan hanya siklus lima tahunan. Pilihan itu menentukan nasib negara ini kedepan seperti apa,” ucap Dr. Adiyana Slamet.
Jika para anak muda acuh terhadap politik dan calon yang akan dipilih tidak berkompeten maka seluruh negara akan terkena imbasnya.
Anak muda yang malas membaca tentang politik mungkin juga menjadi lebih rentan terhadap manipulasi politik dan retorika populis.
Mereka mungkin mudah dipengaruhi oleh janji-janji kosong tanpa mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari kebijakan politik.
Dr. Adiyana Slamet juga menjelaskan, adapula tantangan dalam politik digital yaitu distrupsi informasi.
“kita butuh pemahaman betul supaya distribusi informasi tidak terjebak pada isu isu yang memecah belah bangsa,” tegas Dr. Adiyana Slamet
Distrupsi informasi bertujuan untuk menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan agar tampak sebagai fakta yang sah, sehingga dapat mempengaruhi opini publik, memanipulasi pemikiran, dan menciptakan kebingungan atau ketidakpercayaan terhadap fakta yang sebenarnya.
“bahwa kadang politisi itu membangun citra politiknya secara berlebihan,” ucap Dr. Adiyana Slamet.
Sehingga sebagai masyarakat khususnya anak-anak muda harus membaca lebih dalam tentang politik dan menyaring isu-isu yang bertujuan memecah belah bangsa.