Alternatif lain prdouk tembakau selain rokok adalah permen karet dan bahan bakar. Alternatif pertama adalah permen karet dihasilkan dari getah karet yang ditambahkan ekstrak nikotin. Ekstrak nitkotin didapatkan dari asap pembakaran tembakau yang dikondensasikan kemudian dilakukan refinasi tembakau menggunakan arang aktif untuk mendapatkan ekstrak nikotinnya saja.  Permen karet ini biasa digunakan sebagai terapi para perokok yang ingin menghentikan kebiasan merokok. Alternatif kedua adalah bahan bakar dari tembakau. Tembakau merupakan senyawa yang memiliki energi biomassa yang tinggi. Cara pemanfaatan tembakau sebagai bahan bakar dilakukan melalui karbonisasi satu langkah. Tahapan pertama yaitu pengecilan ukuran tembakau kemudian dilakukan deionisasi dengan etanol dan dikeringkan. Setelah itu, tembakau kering akan dipirolisis dalam tungku tabung pada suhu 800℃ kemudian didinginkan hingga mencapai suhu kamar. Tembakau hasil pirolisis kemudian dilakukan deionisasi hingga mencapai nilai pH alami dan bubuk biochar (hasil pirolisis) dikeringkan kemudian digunakan sebagai bahan elektroda superkapasitor.
Alternatif lain dalam pembuatan tembakau menjadi sumber energi adalah dengan rekayasa genetika tanaman tembakau agar ketika tembakau diekstrak essential oil nya dapat langsung digunakan sebagai sumber karbon tanpa perlu dilakukan deionisasi. Sampai saat ini, metode rekayasa genetika masih dalam pengembangan Project Folium. Project Folium ingin memaksimalkan potensi karbon alami dalam tanaman tembakau dengan memanfaatkan energi cahaya. Project ini ingin memindahkan karbon secara langsung ke dalam minyak tembakau dengan menggunakan beberapa algae dan cyanobacteria. Project ini ingin menghasilkan biofuel secara langsung dari daun tembakau sendiri sehingga ketika tembakau nantinya diekstrak menjadi minyak, minyak ektrak tersebut telah mengandung biofuel. Oleh karena itu, project Folium membuat rekayasa genetika dengan mengisolasi bakteri alami dari daun tembakau yang mampu menginjeksikan algae kemudian menginfeksikan bakteri tersebut ke tanaman tembakau sehingga mampu menghasilkan tembakau yang mampu menghasilkan banyak karbon dalam daunnya dengan memanfaatkan energi cahaya secara optimal (fotosintesis). Gen tersebut kemudian diharapkan menjadi gen yang mampu diwariskan ke tanaman tembakau lainnya atau dalam kata lain mampu menjadi resisten/jenis tanaman tembakau yang baru.
Referensi
Goodman, J., Norton, M., & Parascandola, M. (2005). Tobacco in History and Culture: An Encyclopedia. Detroit: Thomson Gale.
Wang, J., Jiang, B., Liu, L., Cao, L., Yuan, Q., Tian, J., Huang, Z., Zong, Z., Zhang, P., Lin, Z., & Ma, Z. (2022). Tobacco Waste Biomass for Electrochemical Energy Storage Application. Journal of Physics: Conference Series, 2160(1), 012052. https://doi.org/10.1088/1742-6596/2160/1/012052
 http://ucbiotech.org/folium/background/index.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H