Mohon tunggu...
Vincent Gaspersz
Vincent Gaspersz Mohon Tunggu... -

Vincent Gaspersz, adalah Profesor bidang teknik sistem dan manajemen industri. Menulis disertasi doktor di ITB tentang Keterkaitan Struktur Industri dengan Produktivitas di Indonesia, 1991 (Studi Pembangunan Ekonomi dan Sistem Industri Periode 1967-1988).

Selanjutnya

Tutup

Money

Manajemen Six Sigma (Bagian Terakhir)

7 Agustus 2014   05:14 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:13 5480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

14073379671173887092
14073379671173887092


Dari Tabel 5 tampak bahwa target kinerja Six Sigma adalah mencapai indeks kinerja bisnis (BPIn) sama dengan 100% atau tingkat kesalahan nol. Hal ini berarti semua target-target kinerja bisnis akan mencapai 100% apabila manajemen Six Sigma mampu mengaplikasikan metodologi Six Sigma secara efektif dan efisien.

Kesimpulan

Manajemen Six Sigma BUKAN sekedar melaksanakan proyek-proyek Six Sigma menggunakan metodologi DMAIC, TETAPI merupakan upaya sistematik oleh manajemen berupa peningkatan DRAMATIK menggunakan metodologi Six Sigma agar membawa suatu proses dan/atau unit organisasi menuju KAPABILITAS 6-Sigma yang akan menghasilkan kesalahan NOL (zero defect/error) atau mencapai keunggulan pencapaian target-target kinerja 100%.

Meskipun Six Sigma melibatkan banyak perhitungan menggunakan alat-alat Six Sigma (Six Sigma tools) yang pada dasarnya merupakan aplikasi metode statistika dalam pengendalian proses organisasi, NAMUN fokus dari manajemen Six Sigma adalah pada Leadership and Profitability dari organisasi bisnis dan industri. Hal inilah yang membuat Six Sigma sangat populer dan telah diadopsi oleh organissai internasional untuk standardisasi (ISO) menjadi Standar Internasional ISO 13053-1: 2011. Organisasi bisnis dan industri di Indonesiayang akan berkompetisi di pasar global, baik di pasar ASEAN melalui AFTA (Asean Free Trade Area) pada tahun 2015, maupun di pasar internasional seyogyanya mempertimbangkan aplikasi manajemen Six Sigma berdasarkan Standar Internasional ISO 13053-1:2011 untuk diintegrasikan bersama ISO 9001:2015 yang akan mulai berlaku efektif pada September 2015.

Pengalaman praktek implementasi manajemen Six Sigma yang dikumpulkan dari berbagai sumber menunjukkan bahwa apabila organisasi mulai menerapkan dan memfokuskan seluruh sumber daya pada manajemen Six Sigma, maka hasil-hasil berikut akan diperoleh:

·Terjadi peningkatan 1-sigma dari 3-sigma menjadi 4-sigma pada tahun pertama.

·Pada tahun kedua, peningkatan akan terjadi dari 4-sigma menjadi 4,7-sigma.

·Pada tahun ketiga, peningkatan akan terjadi dari 4,7-sigma menjadi 5-sigma.

·Pada tahun keempat, peningkatan akan terjadi dari 5-sigma menjadi 5,1-sigma.

·Pada tahun-tahun selanjutnya, peningkatan rata-rata adalah 0,1-sigma sampai maksimum 0,15-sigma setiap tahun.

·Perusahaan-perusahaan kelas dunia yang sangat peduli terhadap kualitas, membutuhkan waktu rata-rata 10 tahun untuk beralih dari tingkat operasional 3-sigma (66.810 DPMO—kegagalan per sejuta kesempatan) menjadi tingkat operasional 6-sigma (3,4 DPMO—kegagalan per sejuta kesempatan), yang berarti harus terjadi peningkatan sekitar 66.810/3,4 = 19.650 kali selama 10 tahun atau secara rata-rata sekitar 1.965 “peningkatan” setiap tahun. Suatu peningkatan dramatik!

·Peningkatan dari 3-sigma sampai 4,7-sigma memberikan hasil mengikuti kurva eksponensial (mengikuti deret ukur), sedangkan peningkatan dari 4,7-sigma sampai 6-sigma mengikuti kurva linear (mengikuti deret hitung). (HABIS).

Referensi untuk Artikel Seri 1 -4:

APICS. (2013). APICS Dictionary, 14th Edition. APICS The Association for Operations Management, Chicago, Illinois.

Futerer, S. L. (2009). Lean Six Sigma in Service Application and Case Studies. CRC Press, New York.

Gaspersz, Vincent. 2011. Business Process Excellence: Peningkatan Terus-Menerus Menuju Perusahaan Kelas Dunia, Vinchristo Publication, Bogor.

Gaspersz, Vincent. (2013). All-in-one Integrated Total Quality Talent Management: 50 Concepts, Models and Key Analyses in Total Quality, Practical Human Capital, and Talent Management System—Contoh Aplikasi pada Bisnis dan Industri Modern, Tri-Al Bros, Bogor.

Gaspersz, Vincent. 2013. All-in-one Bundle of ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO 22000, ISO 26000, ISO 28000, ISO 31000, ISO 13053-1, ISO 190011 and Continual Improvement: Contoh Aplikasi pada Bisnis dan Industri. Tri-Al Bros Publishing, Bogor.

Gupta, P. (2004). Six Sigma Business Scorecard: Ensuring Performance for Profit. McGraw-Hill, New York.

Hugos, M. (2003). Essentials of Supply Chain Management. E-Book Edition, John Wiley and Sons, Inc., New Jersey.

ISO. (2008). International Standard ISO 9001:2008, Quality Management Systems—Requirements. Switzerland.

ISO. (2011). International Standard ISO 13053-1:2011 Quantitative Methods in Process Improvement—Six Sigma –Part 1: DMAIC Methodology. Switzerland.

ISO. (2014). International Standard ISO/DIS 9001:2015, Quality Management Systems—Requirements. Switzerland.

Swayne, B. (2003). Where Has All the Magic Gone?, Six Sigma Forum Magazine, Pp.22-27., ASQ Quality Press, Milwaukee, Wisconsin.

http://en.wikipedia.org/wiki/ISO_9000

http://www.hitdocs.com/pick-chart-xlsx/

http://en.wikipedia.org/wiki/Pick_chart

www.freequality.org

https://www.moresteam.com/lean-six-sigma-online-training/index.cfm

Tentang Penulis:

Vincent Gaspersz adalah seorang praktisi dan konsultan teknik sistem dan manajemen industri/bisnis yang telah berpengalaman praktek sejak 1991. Ia memperoleh 10 (sepuluh) sertifikat profesional internasional (international professional degrees) dalam bidang produksi, rantai pasok (supply chain), kualitas, dan kepemimpinan, yaitu: (1) APICS (American Production and Inventory Control Society) Certified Fellow in Production and Inventory Management (CFPIM, 1998), (2) APICS Certified in Production and Inventory Management (CPIM, 1994-1996), (3) APICS Certified Supply Chain Professional (CSCP, 2007), (4) ASQ (American Society for Quality) Certified Manager of Quality and Organizational Excellence (CMQ/OE, 2006), (5) ASQ Certified Six Sigma Black Belt (CSSBB, 2006), (6) ASQ Certified Quality Engineer (CQE, 2006), (7) ASQ Certified Quality Auditor (CQA, 2006), (8) IQF (International Quality Federation) Six Sigma Master Black Belt (IQF SSMBB, 2005), (9) RAB-QSA (USA-based Registrar Accreditation Board (RAB) and Australia-based Quality Society of Australasia (QSA) Quality Management System Auditor (QMS Auditor, 2006), dan (10) Certified Situational Leadership Trainer (CSL), Australia (1991). Ia adalah anggota senior dari ASQ (the American Society for Quality) sejak 1994, Anggota dari APICS (the American Production and Inventory Control Society) sejak 1995, dan Anggota dari ASQ Six Sigma Forum sejak 2006.

CATATAN:

Rangkaian tulisan di atas (seri 1 – 4) HANYA bersifat pengantar tentang hal-hal PRAKTIS dalam Manajemen Six Sigma agar mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Tulisan atau paperilmiah (kajian teoritik dan praktek) tentang Quality Management and Six Sigma dapat ditemukan dalam buku berikut (ada 14 paperstentang Quality Management & Six Sigma beserta aplikasi pada berbagai bidang):

Abdurrahman, Coskun., Editor., (2010). Quality Management and Six Sigma., Sciyo Publication.

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=21&ved=0CB0QFjAAOBQ&url=http%3A%2F%2Flib.lhu.edu.vn%2FViewFile%2F774&ei=KwvhU6y3DIONuASbnIGQCw&usg=AFQjCNHWorVN6Ol3k1p3SY0h7AOQS84A7w&sig2=YiCF6zQgjhE-Yi0ZDrtlOA&bvm=bv.72197243,d.c2E

Bahan-bahan tentang Six Sigma dan manajemen kualitas dapat juga didownload secara GRATIS dariwebsite berikut:

www.freequality.org

https://www.moresteam.com/lean-six-sigma-online-training/index.cfm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun