2. Berpikir lateral (lateral thinking)
Dr. Edward de Bono pada tahun 1967. Ciri dari berpikir lateral adalah membongkar cara-cara lama untuk menghasilkan cara baru dengan tidak menggunakan pola-pola berpikir yang lama.Â
Konsep berpikir lateral datang dari seorang psikolog yang meneliti mengenai kreatifitas yaituBerbeda dengan metode berpikir divergen yang masih berurutan dan melihat pemikiran sebelumnya, berpikir lateral mencari ide baru dengan tidak menghubungkan dengan pemikiran-pemikiran lamanya.Â
Tujuan dari berpikir lateral adalah menghasilkan ide baru dengan cara yang paling tidak mungkin atau dianggap mustahil pada pemikiran-pemikiran sebelumnya.Â
3. Berpikir estetis (aesthetic thinking)
Metode berpikir estetis ini memanfaatkan pengetahuan mengenai estetika guna menghasilkan hal-hal yang menyenangkan bagi indera kita, harmonis dan indah.
Beberapa contoh dari berpikir estetis adalah pemanfaatan teknik komposisi visual dalam fotografi ataupun pada seni lukis. Aesthetic thinking juga sangat bergantung dari selera (taste) dari sang creator.
Biasanya para pemikir estetis adalah orang-orang yang bekerja dalam bidang seni dan kreatif yang telah mempelajari atau memiliki pengetahuan akan estetika. Sebagai contoh seniman, desainer, musisi, arsitek dan sebagainya.Â
4. Berpikir sistematis (systematic thinking)
Cara berpikir sistematis ini memanfaatkan kemampuan untuk melihat berbagai pilihan dan menghubungkan pilihan-pilihan tersebut untuk menghasilkan sesuatu yang baru.