Mohon tunggu...
Vincent Aditya
Vincent Aditya Mohon Tunggu... Desainer - Creative Manager and Graphic Designer | M.M. in Marketing Management

Creative Manager and Graphic Designer | M.M. in Marketing Management | Writes about creative art and design, marketing and branding.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengenal 5 Tipe Berpikir Kreatif

11 Agustus 2021   22:09 Diperbarui: 14 Agustus 2021   15:46 2972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi diskusi berpikir kreatif. (sumber: rawpixel.com)

2. Berpikir lateral (lateral thinking)

Sumber gambar: freepik.com
Sumber gambar: freepik.com
Konsep berpikir lateral datang dari seorang psikolog yang meneliti mengenai kreatifitas yaitu Dr. Edward de Bono pada tahun 1967. Ciri dari berpikir lateral adalah membongkar cara-cara lama untuk menghasilkan cara baru dengan tidak menggunakan pola-pola berpikir yang lama. 

Berbeda dengan metode berpikir divergen yang masih berurutan dan melihat pemikiran sebelumnya, berpikir lateral mencari ide baru dengan tidak menghubungkan dengan pemikiran-pemikiran lamanya. 

Tujuan dari berpikir lateral adalah menghasilkan ide baru dengan cara yang paling tidak mungkin atau dianggap mustahil pada pemikiran-pemikiran sebelumnya. 

3. Berpikir estetis (aesthetic thinking)

Photo by Gustavo Fring from Pexels
Photo by Gustavo Fring from Pexels
Metode berpikir estetis ini memanfaatkan pengetahuan mengenai estetika guna menghasilkan hal-hal yang menyenangkan bagi indera kita, harmonis dan indah.

Beberapa contoh dari berpikir estetis adalah pemanfaatan teknik komposisi visual dalam fotografi ataupun pada seni lukis. Aesthetic thinking juga sangat bergantung dari selera (taste) dari sang creator.

Biasanya para pemikir estetis adalah orang-orang yang bekerja dalam bidang seni dan kreatif yang telah mempelajari atau memiliki pengetahuan akan estetika. Sebagai contoh seniman, desainer, musisi, arsitek dan sebagainya. 

4. Berpikir sistematis (systematic thinking)

Photo by Ross Sneddon on Unsplash
Photo by Ross Sneddon on Unsplash
Cara berpikir sistematis ini memanfaatkan kemampuan untuk melihat berbagai pilihan dan menghubungkan pilihan-pilihan tersebut untuk menghasilkan sesuatu yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun