Mohon tunggu...
Vincensia Prima P.
Vincensia Prima P. Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis adalah media katarsis terbaik

Seorang manusia yang terlahir dari rahim ibu yang mulia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kontroversi Brent Spar: Mengurai Krisis dengan Komunikasi yang Tepat

21 Maret 2016   12:41 Diperbarui: 21 Maret 2016   13:13 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.      Shell dan pemerintah Inggris melakukan pendekatan justru dari atas ke bawah (top-down approach) dan bukan pendekatan yang dialogal, sehingga publik merasa tidak dianggap.

2.      Shell tidak dipercaya oleh masyarakat, sementara Greenpeace dipercaya. Shell sebagai perusahaan yang tersebar di berbagai negara pun tidak satu suara, sehingga kepercayaan masyarakat semakin memudar.

3.      Shell tidak dapat melawan pemaknaan simbolik mengenai penenggelaman di laut dalam. Ketika masyarakat memiliki respons emosional terkait kemurnian laut dalam, para ilmuwan tidak dapat secara semena-mena menyatakan hal tersebut di luar akal.

4.      Klaim dari Greenpeace tidak dapat dilawan oleh pihak Shell karena Shell tidak berkonsultasi secara mendalam dengan ilmuwan yang benar-benar memahami laut dalam.

5.      Liputan media sebagian besar mendukung Greenpeace, bukan Shell.

 

Kasus ini menjadi satu hal nyata yang dapat dipelajari semua orang, mengenai bagaimana manajemen krisis seharusnya diterapkan. Dari kontroversi pembuangan Brent Spar oleh Shell, dapat dipetik beberapa kesimpulan, yaitu: Strategi resiprokal melalui dialog antara masyarakat, kelompok kepentingan, para ahli, dan perusahaan menjadi hal yang penting untuk mengatasi krisis. Dialog semacam ini membantu masing-masing pihak untuk memahami alasan-alasan dan kerangka pikir pihak lain, sehingga akan didapati titik solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Tidak hanya itu, perusahaan perlu mengembangkan strategi komunikasi yang lebih fleksibel dalam menerima kritik, seperti diadakannya peer-review oleh publik terhadap suatu rancangan kebijakan sebelum aksi dilakukan. 

Sebuah perusahan juga perlu berkonnsultasi dengan konselor media atau ilmuwan sosial independen untuk mengantisipasi kritik yang mungkin muncul. Untuk perusahaan multinasional, diperlukan adanya konsultasi dan komunikasi dengan lembaga politik di negara lain agar tercipta koordinasi. Diperlukan pemahaman tentang apa yang paling menjadi perhatian dan ketakutan publik, serta membuat kampanye yang dekat dengan isu tersebut agar lebih mudah diterima dan didukung. Informasi yang diberikan juga harus sama dan tidak ambigu, sehingga satu perusahaan dengan yang lain tampak konsisten dan memiliki kredibilitas tinggi. Tidak hanya dari pihak perusahaan, pemerintah juga harus menyatakan klaim yang terkesan netral dan independen walau pada dasarnya pemerintah setuju dengan jalan yang ditempuh perusahaan. Dalam rangka menggaet kepercayaan publik, diperlukan penegasan tentang adanya kontrol dan akuntabilitas. Industri perlu bekerjasama dengan LSM terkait, untuk mendukung keputusan-keputusan yang akan diluncurkan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Lofstedt, Ragnar E & Renn, Ortwin. 1997. Perspectives The Brent Spar Controversy:An Example of Risk Communication Gone Wrong. Journal Risk Analysis Vol 17, No 2, 1997.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun