Pikiranku kian membayang
Memutar segala kenangan tak diundang
Butiran air yang menyanyi merdu
Turut menarikku ke dalamnya
.
Kemerdekaan itu…
Siapa yang tak haus akan mereka?
Bertawa ria tanpa kecemasan
Bersedih hanya sementara
.
Detikan waktu…
Mereka bilang ia berjalan
Namun bagiku ia berlari
Tak mengerti akan toleransi
.
Penjara ini…
Mengapa ia begitu sesak?
Makan pun sulit mengunyah
Sedangkan badan… ia hanya sanggup menggigil
.
Di saat itu lah kau hadir
Memberi sepotong roti pengharapan
Memancarkan sedikit kehangatan
Menenangkan hati dan pikiran
.
Dengan semua percakapan yang terjadi
Sungguh berani aku memastikan
Bahwa yang tercurah di antara kita
Terkemas rapih dan tak bercelah
.
Genggam erat jariku, jangan lepaskan
Lihatlah kedepan, lalu melangkah
Dan biarlah penjara yang kejam ini
Kita taklukan bersama
.
.
Puisi oleh Vina Tjandra
*para pembaca dipersilahkan untuk memberikan saran dan kritik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H