Mohon tunggu...
Vina Tjandra
Vina Tjandra Mohon Tunggu... -

Seorang remaja yang terus berlari tiada henti, mengejar sesuatu yang mereka bilang paling berharga...\r\n.\r\nsebuah ilmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teman Penjara

27 November 2014   03:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:44 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pikiranku kian membayang

Memutar segala kenangan tak diundang

Butiran air yang menyanyi merdu

Turut menarikku ke dalamnya

.

Kemerdekaan itu…

Siapa yang tak haus akan mereka?

Bertawa ria tanpa kecemasan

Bersedih hanya sementara

.

Detikan waktu…

Mereka bilang ia berjalan

Namun bagiku ia berlari

Tak mengerti akan toleransi

.

Penjara ini…

Mengapa ia begitu sesak?

Makan pun sulit mengunyah

Sedangkan badan… ia hanya sanggup menggigil

.

Di saat itu lah kau hadir

Memberi sepotong roti pengharapan

Memancarkan sedikit kehangatan

Menenangkan hati dan pikiran

.

Dengan semua percakapan yang terjadi

Sungguh berani aku memastikan

Bahwa yang tercurah di antara kita

Terkemas rapih dan tak bercelah

.

Genggam erat jariku, jangan lepaskan

Lihatlah kedepan, lalu melangkah

Dan biarlah penjara yang kejam ini

Kita taklukan bersama

.

.

Puisi oleh Vina Tjandra

*para pembaca dipersilahkan untuk memberikan saran dan kritik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun