Sebelumnya....
Aku sudah menduga akan berujung seperti titik ini
Titik dimana hal yang tak biasa menjadi sebuah adat kebiasaan
Kau hina.....
Kau marah....
Aku selalu tak pernah merasa tersakiti
Lantas apa dan siapa yang ingin disalahkan akan titik ini
Aku.... Kamu atau Dia....
Jujur, aku membenci diri sendiri
Hingga saat ini hati yang patah pun masih sanggup kugabungkan
Siapa yang bodoh?
Aku.... mungkin itu yang selalu ada dibenakmu
Selalu terlihat bodoh dimatamu sebab candaku
Selalu bersikap bodoh jika berada didekatmu
Itu dia.....
Aku terlalu melangitkan harapan padamu
Harapan yang sudah nyata tak akan kau izinkan terwujud...
Harapan yag sudah sering kau palingkan bersamaku
Pergi...
Salah satu langkah lanjutanku
Bukan untuk menjauhimu bahkan membencimu
Aku hanya cukup tau diri
Bahwa aku hanya benang pelengkap jarummu
Yang ketika kusut, kau hanya memotongku
Tidak menguraiku
Pesan : Jangan pernah berharap ama manusia, dijamin kecewa... Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H