Mohon tunggu...
VINA INDRI P D
VINA INDRI P D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntasi Universitas Mercu Buana

55522110046 - Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana, Program Studi Audit Sistem Informasi, Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 5 - Pengintegrasian antara Manajemen Resiko dengan SDLC (System Development Life Cycle), dan Kerangka Resiko menurut ISO 270

15 Desember 2023   03:55 Diperbarui: 15 Desember 2023   04:32 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Setiap proyek terkait software akan terpengaruh atau akan terintegrasi secara otomatis dengan resiko software itu sendiri. Resikonya dapat mempengaruhi biaya, durasi proyek dan kualitas produk. Setiap proyek perlu melakukan analisis identifikasi risiko. Resiko yang teridentifikasi ini kemudian dimasukkan secara sistematis dalam rencana proyek, agar dapat dikelola dan dikendalikan. Tulisan ini berfokus pada masalah bagaimana mengelola resiko dalam pengembangan ssuatu software.

Definisi sederhana dari Risiko adalah: "Kemungkinan kerugian, cedera, kerugian atau kehancuran." Zardari dkk (2009). Risiko berkaitan dengan ketidakpastian. Ketidakpastian terhadap terjadinya peristiwa-peristiwa, baik itu peristiwa yang sudah teridentifikasi maupun peristiwa yang belum teridentifikasi, yang dapat berdampak pada keberlangsungan proyek.

Oleh karenanya sangatlah penting dilakukan pengelolaan dan pengendalian terhadap resiko-resiko yang mungkin terjadi.

Manajemen Risiko merupakan suatu pengelolaan resiko, yang terdiri dari proses, metodologi dan sekumpulan alat penanganan resiko. Manajemen Risiko diartikan sebagai suatu aktivitas identifikasi, penilaian, dan penentuan kebijakan atau strategi guna meringankan atau mengurangi risiko. "Manajemen risiko merupakan sebuah praktik sistematis yang dapat bekerja secara efektif dan efisien guna meminimalkan ancaman terhadap organisasi."

Resiko bahaya dalam bidang rekayasa software harus dipelajari secara berkelanjutan dan terus menerus. Diperlukan pendekatan yang mendalam, seperti mempelajari pengalaman manajer proyek, mengikuti perkembangan para penulis dan para ahli khusus di bidangnya.

Resiko dari suatu software, adalah sebagai berikut:

  • Terbatasnya personal yang dapat mengoperasikan software
  • Tidak realistisnya suatu anggaran dan jadwalnya
  • Memungkinkan melakukan pengembangkan fungsi dan properti yang salah
  • Memungkinkan melakukan pengembangkan antarmuka pengguna yang salah
  • Memungkinkan melanjutkan perubahan suatu persyaratan
  • Terbatasnya perlengkapan eksternal software
  • Kekurangan dalam tugas yang dilakukan secara eksternal
  • Terbatasnya kinerja real-time
  • Harus memiliki kemampuan dalam pengelolaan ilmu komputer

Manajemen Risiko Proaktif dan Reaktif

Industri software secara aktif menggunakan teknik manajemen risiko dalam praktik manajemen risiko mereka. Teknik manajemen risiko adalah suatu sistem yang secara fokus dapat mengukur berapa kemungkinan terjadinya risiko, mengidentifikasi pemicu peristiwa risiko, mengukur kemungkinan dampak yang terjadi, dan mengidentifikasi pemicu dampak sebelum risiko tersebut benar-benar terjadi. Hal ini biasa disebut sebagai 'manajemen risiko proaktif'.

Pada saat tim proyek merespon resiko yang terjadi, maka hal itu disebut sebagai resiko reaktif pengelolaan. Kegagalan telah diperbaiki; sumber daya ditemukan dan digunakan ketika risiko terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun