Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - partime journalist

Senang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suka Duka Naik KRL

7 Juni 2024   23:27 Diperbarui: 10 Juni 2024   08:28 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagaimana kita tahu, KRL menyediakan 2 jenis gerbong bagi penumpang. 2 disediakan khusus bagi penumpang kereta berada di rangkaian paling depan dan paling belakang. Sementara gerbong tengah disediakan untuk penumpang laki-laki maupun penumpang perempuan.

Kondisi yang sangat serba salah akan terjadi saat kita terpaksa masuk ke gerbong campuran. Dalam kondisi padat, sudah tentu kita akan berdesakan dengan penumpang di sebelah kanan, kiri, depan dan belakang kita. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seringkali penumpang perempuan menyimpan tasnya di bagian depan, untuk melindunginya bersikutan dengan penumpang di depannya. Namun bagian belakang tubuhnya pasti akan berhimpitan dengan penumpang yang ada di belakang dia.

Namun saat kita bersikap terlalu sensitif terhadap gerakan yang dilakukan oleh penumpang yang akan di sekeliling kita pun akan menjadi serba salah, karena tidak ada ruang yang tersisa pula bagi mereka untuk bergeser menjauh dari badan kita.

Berdasarkan cerita penumpan perempuan KRL. Alasan mengapa diusulkan ada gerbong khusus Wanita adalah karena seringnya kasus pelecehan seksual yang terjadi di gerbong kereta. Banyaknya pihal yang memanfaatkan momen berdesakan tersebut, melatarbelakangi kebijakan tersebut.

5. Antrian Panjang Saat Menuruni Tangga

Sumber gambar: dokumentasi pribadi
Sumber gambar: dokumentasi pribadi
Masuk antri keluar pun antri. Meskipun perjalanan Depok-Jakarta dapat ditempuh dalam 40 menit, keluar kereta dan antri di tangga ini bisa dibilang tahap ahir yang masih membutuhkan kesabaran juga. Berdasarkan pengalaman pribadi, rata-rata waktu yang dihabiskan untuk keluar dari gerbong, menuruni tangga hingga mendapatkan mode transportasi lanjutannya bisa memakan waktu 15 hingga 20 menit. Hal ini dikarenakan jumlah tangga yang tersedia di setiap stasiun masih terbatas.


Misalnya, stasiun kecil hanya menyediakan 2 tangga naik dan turun. Dalam kondisi ramai, tangga yang tersedia biasanya kurang cukup untuk menampung lonjakan jumlah penumpang, kerapkali dalam jam orang berangkat kantor pun masih banyak ibu-ibu dan bapak-bapak yang sudah berumur yang masih beraktivitas dengan kereta. Saat mereka menuruni anak tangga, kecepatan mereka tidak dapat disamakan dengan cara anak muda menuruninya.

Pada ahirnya, meskipun banyak sekali drama dan dinamika yang terjadi selama masuk, di dalam gerbong hingga keluar dari gerbong kereta, banyak juga manfaat yang bisa dirasakan saat naik KRL dan menjadi nilai tambah tersendiri dibandingkan dengan moda transportasi lain. Misalnya naik kereta lebih cepat dan ekonomis. Titik-titik stasiun nya pun mudah di akses ke tempat strategis. Adapun berbagai macam dinamika yang terjadi harusnya dianggap sebagai ujian kecil yang harus dihadapi para pekerja menuju ke kantornya masing-masing. Semoga kita selalu dberikan kesehatan, kekuatan dan ketabahan dalam melaluinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun