Di spot ini ada banyak orang yang menawarkan berfoto dengannya. Mereka biasanya hanya mematung sambil bergaya. Ada yang menggunakan kostum tantara lengkap dengan senjatanya, ada yang bergaya koboy disamping vesva klasik, ada yang bergaya bak peri, hingga bergaya bak pahlawan kemerdekaan nasional.
Biasanya mereka menyediakan ember kosong didepan proverti foto. Untuk harga berfoto sendiri, mereka tidak mematok berapa harga yang harus dibayarkan saat berfoto dengannya. Biasanya para per satu pengunjung memberikan uang antrara Rp 5000 hingga Rp 10.000 rupiah.
Jakarta memang tempat orang-orang unik dan kreatif. Salah satu hal unik lainnya yang akan kalian temui di Kawasan Jakarta kota adalah adanya "Tukang Ramal".Â
Hayo, apa yang terlintas di pikiran kalian saat melihat tukang ramal? Apakah kalian melihatnya sebagai hal-hal yang berbau mistis atau kalian anggap sebagai hal lucu saja.
Kebetulan berdasarkan pengalaman sendiri dan tidak diniatkan untuk dipercayai atau diseriusi. Saya melihat tukang ramal sebagai orang kreatif yang ikut memeriahkan keunikah Jakarta.Â
Saya coba hampiri ternyata peramalnya berasal dari Bandung. Ia meramal jodoh hingga karir dengan menggunakan garis tangan dan kartu tarot.
Memang bukan untuk dipercayai karena nasib baik dan buruk itu tergantung pada usaha manusia dan takdir yang maha kuasa pula, saya menyimpulkan ramalannya pun cukup realistis dan tidak mengada-ngada. Ia hanya menyebutkan hal-hal yang umum dan beberapa anjuran yang semua orang pun bisa mengatakan itu.
Jadi kesimpulannya, jalan-jalan ke Kota Tua adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Kalian dapat merasakan dan menikmati sensai Jakarta di masa dulu.Â
Melihat beragam keunikannya membuat saya bersyukur bisa tinggal di kota ini. Semoga Jakarta menjadi kota yang terus memelihara semangat toleransi, menjadi kota yang maju dan inklusif bagi semua kalangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H