Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX yang berlokasi di Provinsi Papua telah berlangsung selama 4 hari. PON merupakan pesta olahraga terbesar di Indonesia yang telah dimulai sejak 3 tahun setelah Indonesia merdeka, tepatnya tahun 1948.
PON pertama dilaksanakan di Kota Solo Provinsi Jawa Tengah. Sejak pertama kali digelar, PON telah menandingkan berbagai cabang olahraga. Sebagaimana diketahui, pelaksanaan PON Papua mempertandingkan 45 cabang olahraga.
Jika kita flashback kepada sejarah pelaksanaannya, PON secara rutin digelar setiap 4 tahun sekali. Pelaksanaan PON ke XX harusnya digelar pada bulan Oktober tahun lalu, namun karena situasi pandemi Covid-19 yang belum membaik, PON ahirnya ditunda selama 1 tahun.
Salah satu hal yang menarik dibahas dalam penyelenggaraan PON adalah tuan rumah itu sendiri. Selama 20 kali PON digelar, tidak terlihat ada pola yang konsisten dan pertimbangan tertentu yang diputuskan oleh KONI.
Berdasarkan catatan yang telah ada, Provinsi yang paling sering menjadi tuan rumah PON adalah DKI Jakarta. Sementara itu, Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur masing-masing pernah menjadi tuan rumah PON sebanyak 2 kali.
Pertimbangan suatu daerah menjadi tuan rumah PON menjadi penting dalam sudut pandang politik, ekonomi dan keamanan. Mengingat, PON merupakan perhelatan olahraga terbesar dan cukup menyita anggaran negara.
Melansir berita dari Kompas.com tanggal 4 September 2021 dengen judul "Sri Mulyani Ungkap PON Papua Habiskan Duit APBN Rp 10,43 Triliun", biaya yang digelontorkan pemerintah untuk acara yang digelar selama 2 minggu sangatlah besar.
Dalam berita tersebut dijelaskan bahwa dana tersebut dikeluarkan untuk penyediaan sarana olahraga. Olahraga memang dapat menyatukan kelompok yang memiliki latar belakang yang berbeda. Terlebih Indonesia yang jelas-jelas memiliki keragaman suku, bangsa, ras dan agama.
Pesta olahraga memang dapat melupakan kepenatan kita sejenak dari masalah pandemi yang tak kunjung selesai. Namun, anggaplah suara ini sebagai perwakilan rakyat.Â
Setelah pesta dilakukan mampukah PON ini meningkatkan spirit kebangsaan, memberikan stimulus untuk prestasi dan memberikan pesan damai kepada seluruh anak bangsa.
Pertandingan olahraga dalam tingkatan internasional memang telah lama dirasakan dapat menyatukan bangsa Indonesia dalam euphoria kebanggaan, seperti yang terjadi dalam momen kemenangan Greysia Poli dan Apri (pasangan ganda putri bulutangkis) yang memenangkan olimpiade Tokyo 2020.