Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - partime journalist

Senang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Covid-19 Membuat Bumi Tersenyum Kembali

29 April 2020   05:39 Diperbarui: 29 April 2020   05:52 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dimensi lain yang mendukung manusia bertahan dimuka bumi adalah tersedianya energi dalam jumlah yang besar. Manusia dapat mencapai kemajuan peradaban dengan dukungan energi. 

Namun sayang, karena ekskploitasi tanpa batas. saat ini energi fosil diprediksi akan habis dalam 50 tahun kedepan (Britishpolluters, 2015) pertanyaannya bersumber dari energi apa generasi yang akan datang bertahan hidup, padahal penduduk di dunia terus bertambah. Penduduk Indonesia pun diprediksi akan terus bertambah hingga mencapai angja 305 juta jiwa pada tahun 2030.

Covid-19 penyerang manusia penyelamat bumi

Covid-19 hingga saat ini telah menginveksi lebih dari 1 juta orang diseluruh dunia, di Indonesia terdapat 3.512  orang yang dilaporkan positif terkena virus corona (covid19.go.id). 

Jumlah tersebut mungkin akan terus bertambah jika seluruh elemen masyarakat tidak disiplin menjalankan karantina pribadi dan mengabaikan instruksi-instruksi yang disarankan oleh dokter dan pemerintah. Namun dibalik segala musibah, semangat dan optimisme harus terus dikobarkan

"semua kan ada hikmahnya" begitulah sepenggal lagu relijius pada tahun 90 an yang mengajarkan kita sisi positif dari segala kejadian. Covid-19 memang membahayakan bagi manusia, bahkan dapat menyebabkan kematian bagi sebagian orang. 

Penularannya pun sangat cepat sekali. Namun yang harus kita ingat adalah kita tidak sendirian, masih banyak negara lain yang mengalami hal serupa. Mungkin kita tidak mengetahui kapan keadaan ini akan berakhir tapi terdapat berbagai pelajaran positif yang harus kita petik dari covid-19 ini

Berbagai ilmuwan baru-baru ini mengemukakan fakta bahwa covid-19 telah berhasil membuat perbaikan terhadap kualitas udara yang ada di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan hampir seluruh negara bersama-sama melakukan kebijakan karantina wilayah dan social distancing. 

Untuk memperbaiki kualitas udara, sejak dulu organisasi dunia bahkan aktivis lingkungan tak dapat secara langsung menerapkan aksi masal untuk menghentikan atau mengurangi aktivitas berpolusi, namun dengan adanya wabah ini aksi masal pengurangan emisi dapat dilakukan denga sukarela

Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sebenarnya sudah cukup tinggi. Terbukti dari aksi-aksi lingkungan yang sering dilaksanakan bersama seperti menanam pohon, bersama-sama mengurangi penggunaan kendaraan dengan berjalan ke car free day. Namun ternyata langkah-langkah tersebut tetap kurang efektif dalam mengurangi emisi. 

Kita tidak mengetahui mahluk yang berukuran 500 micro lah ternyata yang mampu mengggerakkan manusia secara masal untuk melakukan aksi diam di rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun