Mohon tunggu...
VINA FARAH AMALIA
VINA FARAH AMALIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Penanggulangan Permasalahan Kemiskinan Ekonomi di Ambulu Melalui Program Helper Sheep

27 Juni 2024   17:15 Diperbarui: 27 Juni 2024   17:19 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sharp dalam Kuncoro (2004) menyatakan bahwa terdapat beberapa penyebab dari timbulnya masalah kemiskinan, yakni (1) Terdapatnya perbedaan pola kepemilikan sumber daya sehingga menyebabkan tidak meratanya distribusi pendapatan, (2) Terdapat perbedaan pada kualitas sumberdaya manusia, dan (3) Terdapatnya teori lingkaran setan kemiskinan (Vicious Circle of Poverty). Upaya untuk memberantas kemiskinan ini sudah lama dijalankan oleh pemerintah dengan beberapa program yang ada tetapi untuk masyarakat pedesaan khususnya jember ini masih banyak warga yang terdaftar dalam keluarga miskin. Ditinjau dari data BPS (badan pusat statistik) kabupaten jember banyak masyarakat yang masih terdaftar dalam keluarga miskin / kurang mampu yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Sumber: jemberkab.bps.go.id

Dari data yang sudah dipaparkan diatas dapat kita lihat daftar pembagian raskin ( beras miskin) dari setiap desa yang ada dijember. Nyatanya daerah Ambulu jember merupakan desa diurutan 2 terbanyak pembagian beras raskin ditinjau dari hal itu berarti masih banyak sekali masyarakat ambulu yang kurang berkecukupan oleh karna itu peneliti mengambil daerah ambulu sebagai target penelitiannya. 

METODE 

Metode penelitian kepustakaan atau tinjauan pustaka digunakan dalam penelitian penulisan artikel ini. Menurut Achmadi (2005), tidak perlu melakukan tinjauan literatur untuk datang langsung ke lokasi dan bertemu dengan responden. Pendekatan penelitian kepustakaan adalah teknik pengumpulan data untuk memenuhi kebutuhan penelitian yang bersumber dari literatur, laporan, sumber kepustakaan atau dokumen. Makalah ini disusun dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, membandingkan informasi, dan mendapatkan hasil data yang berkaitan dengan topik pembahasan. Kumpulan informasi atau data terkait topik pembahasan artikel ini disediakan oleh Google Platform. Data yang sebelumnya dijadikan sumber referensi penulisan artikel adalah dari jurnal on Community Empowerment, sebuah inisiatif penanggulangan masalah kemiskinan di Indonesia dengan menggunakan perspektif pekerja sosial.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kasus Kemiskinan Di Indonesia 

Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan yang belum terselesaikan di negara berkembang khususnya di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2021 jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai hingga 26,50 juta penduduk atau sebesar 9,71 persen. Dilansir dari laman web Kompas.com, Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) memberi prediksi bahwa pada tahun 2022 Indonesia mengalami kenaikan dalam angka kemiskinan menjadi 29,3 juta penduduk atau sebesar 10,81 persen. Menurut Friedman dalam Suharto (2014:134) Kemiskinan merupakan kondisi yang muncul diakibatkan oleh adanya kesempatan yang tidak merata dalam mengakumulasi dasar kekuatan sosial seperti: Modal produktif Aset (tanah, perumahan, peralatan dan kesehatan) Sumber-sumber keuangan (pendapatan serta kredit yang memadai) Organisasi sosial dan politik (partai politik, koperasi, kelompok usaha, dan kelompok simpan pinjam).

Terdapat 14 Kriteria Miskin menurut Standar Badan Pusat Statistik, diantaranya: 1. Luas lantai bangunan pada tempat tinggal berukuran kurang dari 8m2 per orang 2. Jenis lantai pada tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu dengan biaya atau harga yang murah 3. Jenis dinding pada tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu dengan kualitas rendah/tembok tanpa diplester. 4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar atau dilakukan secara bersama-sama dengan rumah tangga lain. 5. Sumber penerangan rumah tangga masih tidak menggunakan listrik. 6. Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak terlindung/sungai/air hujan. 7. Bahan bakar yang digunakan untuk memasak makanan sehari-hari yakni menggunakan kayu bakar/ arang/ minyak tanah 8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam dalam satu kali seminggu. 9. Hanya mampu membeli satu stel pakaian baru dalam setahun 10. Hanya mampu makan sebanyak satu/ dua kali dalam sehari 11. Tidak mampu membayar biaya pengobatan di puskesmas/ poliklinik 12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 500m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan 13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga yakni tidak sekolah/ tidak tamat SD/ tamat SD. 14. Tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit/ non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.

Kemiskinan Kultural 

Kemiskinan kultural yaitu kemiskinan yang diakibatkan oleh terdapatnya kultur, budaya atau kebiasaan yang dianut oleh suatu masyarakat berupa kebiasaan masyarakat dalam cara berpikir masyarakat yang kurang rasional serta merasa cepat puas dengan sesuatu yang telah dicapai sehingga menyebabkan timbulnya sifat malas. Kemiskinan kultural merupakan kondisi kelompok masyarakat dimana menurut kelompok masyarakat lainnya sudah termasuk kedalam kategori miskin atau sangat miskin namun kelompok masyarakat ini tidak merasa memiliki masalah dengan keadaan yang mereka hadapi sehingga menyebabkan sulitnya menanggulangi permasalahan kemiskinan pada kelompok yang masuk ke dalam kemiskinan kultural ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun