Mohon tunggu...
VINA FARAH AMALIA
VINA FARAH AMALIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Biota Laut: Menggali Kisah Nautilus (chepalopoda purba) Sang Fosil Hidup

22 Juni 2024   12:27 Diperbarui: 23 Juni 2024   03:57 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

              Mata lubang jarum adalah salah satu fitur nautilus yang paling aneh dan luar biasa, di mana pupil yang dapat disesuaikan, bukan lensa, menciptakan gambar yang relatif redup di retina. Bagian vertikal dari mata lubang jarum N. pompilius menunjukkan bahwa retinanya mengandung satu lapisan sel fotoreseptor rhabdomerik yang merupakan sensor visual yang didistribusikan secara universal pada invertebrata termasuk cephalopoda coleoid .

              Dibandingkan dengan mata kamera canggih pada coleoid, struktur relatif sederhana dari mata lubang jarum menyoroti model yang sangat baik untuk merekonstruksi skenario evolusi kuno yang menceritakan asal usul mata dan/atau pembentukan lensa. Telah dipostulasikan bahwa perubahan dalam 'kompleks pengaturan inti' faktor transkripsi sangat penting untuk mendorong evolusi sel atau organ yang spesifik secara fungsional. Dari perspektif adaptasi evolusioner, kemunculan mata lubang jarum merupakan salah satu terobosan adaptif yang penting bagi gaya hidup nautilus yang melakukan migrasi kedalaman vertikal, memungkinkan organisme memperoleh penglihatan spasial dan dengan cepat mengatasi tekanan hidrostatik di dalam mata melalui pembukaan pupil terhadap air laut. Secara keseluruhan, berbagai inovasi genomik termasuk hilangnya gen, kontraksi independen dan perluasan keluarga gen tertentu serta kehadiran jaringan regulasi terkait tampaknya bekerja sama untuk mendorong evolusi mata lubang jarum pada nautilus.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang kita lakukan menunjukkan nautilus sang fosil hidup ini merupakan family cepalopoda bercangkang yang masih hidup sampai saat ini ditinjau dari segi morfologinya tidak banyak perubahan yang terjadi pada zaman zepalopoda hingga sekarang, banyak bukti penguatas evolusi yang terjadi yaitu pada struktur otak maupun pada evolusi mata jarum.

DAFTAR PUSTAKA

Arendt, D.dkk. Asal usul dan evolusi jenis sel. Nat. Pendeta Genet. 17 , 744–757 (2016).

Guerra, A., Gonzalez, A,F dan Rocha, F. (2002). Appearance of the Common Paper nautilus Argonauta argo related to the Increase of the Sea Surface Temperatur in the northeastren Atlantic. J.Mar.Biol.UK. 82: 855-858

Jasin, M., 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya.

Monks, N. 2006. Sejarah luas Cephalopoda . Halaman Cephalopod ( http://www.thecephalopodpage.org ). Diakses pada 20 Januari 2007.

Naef, A. (1921-28). Die Cephalopoden. Fauna and Flora des Golfes von Neapel. Monographien, Friedlander Press, Berlin, 35, 2 vols, 864 pp

Nagai, T dan Suzuki, N. (2000). Preparation and Partial Characterization of Collagen from Paper nautilus (Argonauta argo, Linnaeus) Outer Skin. Food Chemistry. 76: 149-153

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun