Mohon tunggu...
Vina Esti Suryani
Vina Esti Suryani Mohon Tunggu... Guru - Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Saya adalah seorang guru. Saat ini sedang punya keinginan belajar menulis. Saya menyukai topik tentang bahasa, pendidikan, budaya, dan gaya hidup.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan

19 April 2023   13:03 Diperbarui: 19 April 2023   13:07 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Prinsip-prinsip pengambilan keputusan diantaranya berbasis hasil akhir, berbasis rasa peduli, dan berbasis peraturan. Nilai-nilai yang melekat sebagai fitrah dari Tuhan Yang Maha Esa merupakan kendali dalam pengambilan sebagai keputusan. Seorang pimpinan ketika dihadapkan dengan permasalahan dilema etika atau bujukan moral akan mampu menyelesaikan dan mengambil keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan dan berorientasi pada kemaslahatan banyak pihak.

Penambil keputusan yang bijak adalah mereka yang mampu melibatkan orang lain, mengomunikasikan, menjalankan, mengefaluasi dan merefleksikan. Sekalipun harus dihadapkan pada peristiwa benar lawan salah, keputusan yang dipilih bisa dijalankan, tidak membenani dan tetap bergenag pada regulasi, meminimalisasi dampak negative mengoptimalkan dampak positif.

Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Coaching merupakan ketrampilan yang sangat penting dalam menggali suatu masalah yang sebenarnya terjadi baik masalah dalam diri kita maupun masalah yang dimiliki orang lain. Alur TIRTA dapat diterapkan untuk mengidentifikasi masalah apa dan mengarahkan pemilik masalah membuat pemecahan atas masalah yang dihadapi. Konsep TIRTA sangat ideal apabila dikaitkan dengan sembilan langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan sebagai evaluasi terhadap keputusan yang diambil.

Pembimbingan yang telah dilakukan oleh pendamping praktik dan fasilitator sangat membantu pemahaman konsep coaching. Intervensi jawaban yang tidak dipekenankan meruapakan tantangan yang harus dialkukan seorang coach. Hasil akhir dari, dari kegiatan coaching adalah ditemukannya sebuah keputusan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Keputusan dapat diuji apakah sudah sejalan dengan nilai-nilai kebajikan dan dapat dipertanggung jawabkan.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Pengambilan keputusan khususnya masalah dilema etika tentunya tidak terlepas dari kemampuan sosial dan emosional seorang guru. Keputusan yang diambil tentunya sangat berkaitan dengan kemampuan diri, kemampuan mengelola pikiran, kemampuan memahami sebuah permasalahan, kemampuan membangun hubungan dengan orang lain, dan kemampuan mengambil keputusan yang bertanggung jawab. 

Misalnya seorang guru yang mempunyai kesadaran sosial dan ketrampilan berelasi yang baik, dalam pengambilan keputusan biasanya akan menggunakan prinsip berpikir berbasis rasa peduli. Kemudian paradigma yang diambil diterapkan rasa keadilan lawan rasa kasihan. Seorang guru yang memilki kesadaran diri dan manajemen diri yang baik pastinya dalam pengambilan keputusan sudah melalui berbagai langkah sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Permasalahan dilema etika atau bujukan moral merupakan permasalahan yang dekat dalam dunia Pendidikan. Permaslahan yang hadir berkaitan dengan supervisi, manajemen, dan kewirausahaan. Terlebih saat ini setiap kegiatan yang akan dilakukan sekolah harus berpedoman pada regulasi. Kasus-kasus yang dihadirkan pada modul 3.1 ini setidaknya mewakili kasus-kasus yang terjadi di sekolah-sekolah. Luar biasa, apa yang disampaikan dapat dijadikan sebagai referensi untuk dapat diterapkan. Pengambil keputusan, dalam hal ini adalah pimpinan dapat berlaku bijak melalui prinsip, paradigma, dan Langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun