Mohon tunggu...
Vina Erni Pratiwi
Vina Erni Pratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - freelancer

Puan pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Urgensi Ekofeminisme pada Generasi Alpha

16 November 2022   01:02 Diperbarui: 16 November 2022   01:07 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka menjunjung kepemimpinan sehingga sering bertabrakan dengan generasi yang lebih muda. Lain lagi dengan generasi X yang lebih skeptis dan individualis, dilanjutkan dengan orang-orang generasi Y yang lebih fleksibel serta lebih toleran terhadap perubahan.

Urgensi ekofeminisme terlihat sangat jelas saat ini karena di Indonesia sedang terjadi krisis lingkungan hidup dan meningkatnya konflik sumber daya alam. Peran ekofeminisme menjadi lebih penting, karena perempuan adalah yang paling terdampak dalam konflik lingkungan hidup. Posisi perempuan semakin rentan dalam lingkungan dan kehidupan sosial. 

Perempuan merupakan korban dari suatu sistem yang bertumpu pada ketimpangan dan eksploitasi. Demikian juga yang terjadi pada alam, gerakan ekofeminis di dunia muncul sebagai reaksi protes terhadap ketimpangan tersebut. 

Adapun perubahan yang diupayakan oleh perempuan adalah dengan melahirkan kepemimpinan perempuan dalam gerakan-gerakan lingkungan hidup. Problem yang sistemik, terjalin melalui pandangan ekonomi, sosial, dan politik yang mengandalkan diskriminasi, kompetisi, dan kekerasan. 

Ekofeminis ingin merombak sistem tersebut dengan tidak ada lagi hierarki antara manusia dan alam. Perubahan ini bisa terjadi jika ditempuh secara politis, diperjuangkan melalui transformasi budaya yang mengarah pada keadilan ekologis/keberlanjutan, juga transformasi politik yang meninggalkan pandangan lama mengenai politik, khususnya yang memisahkan antara manusia dan alam.

Dalam kehidupan sehari-hari, ada pilihan perempuan yang berisiko pada perusakan lingkungan seperti penggunaan pembalut plastik. Sementara penggunaan tampon dan cawan menstruasi yang lebih ramah lingkungan masih berbenturan dengan budaya dan mitos keperawananan. 

Gaya hidup yang peka terhadap ekologi dimulai dari hal-hal sederhana namun memberikan dampak besar pada lingkungan hidup, salah satunya adalah mengurangi limbah. 

Hal yang paling urgen saat ini adalah bagaimana mencegah meningkatnya suhu bumi. Perlu terobosan agar tidak lagi tergantung pada bahan bakar fosil. Perlu didorong suatu revolusi energi ke arah energi terbarukan (surya dan bayu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun