Hasil dari penerapan metode Montessori dalam membaca membuat siswi A senang, semangat, dan ada motivasi untuk terus belajar. Kemampuan siswi A dalam membaca semakin membaik dan lancar tanpa dieja.Â
Kekurangan siswi A dalam membaca saat ini adalah pada suku kata yang berawalan vokal dan berakhiran konsonan.
 Bukan hanya itu saja, permasalahan-permasalahan lain hadir di tengah pembelajaran. Peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa gaya belajar siswi A bukanlah visual tetapi audio, sehingga lumayan sulit belajar membaca jika tidak suka membaca.Â
Permasalahan lainnya, fokus siswi A hanya sebentar sekitar 10-15 menit. Sehingga dari permasalahan ini, harus diberikan tambahan media yang lain.
 Solusi yang peneliti terapkan saat siswi A sudah tidak semangat dalam membaca adalah dengan cara menggunakan media digital. Peneliti memfokuskan pada materi membaca yang belum dikuasai untuk diulas kembali menggunakan media yang berbeda.Â
Peneliti menggunakan laptop kemudian menggunakan platform youtube agar siswi A semakin tertarik dalam belajar membaca, serta menuliskan tulisan yang ada di buku Montessori pada aplikasi word di laptop.Â
Hasil dari penerapan metode Montessori pada siswi A dalam belaar membaca, serta dukungan dari media dan platform lain, membuahkan hasil yang sangat memuaskan walau dengan waktu yang singkat.
Terima kasih, peneliti ucapkan kepada kepala sekolah dan guru SDS Rabbani Purwakarta, siswi A kelas 1 SDS Rabbani Purwakarta, serta orang tua siswi A, atas kesempatan dan kepercayaannya.
Oleh: Vina Deviana Savira
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H