Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta

Pengajar Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Heat Exchanger, si Canggih Penukar Panas

21 April 2022   10:30 Diperbarui: 27 April 2022   08:33 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3. Perpindahan kalor pada Heat Exchanger (Sumber: Incropera & DeWitt, 2007)

Proses perpindahan panas ini dapat terjadi secara langsung, fluida yang panas akan bercampur secara langsung dengan fluida dingin tanpa adanya pemisah dan secara tidak langsung, yaitu bila diantara fluida panas dan fluida dingin tidak berhubungan langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah.

Secara konduksi, perpindahan panas merupakan perpindahan antara molekul-molekul yang saling berdekatan antara satu sama lain dan tidak diikut oleh perpindahan molekul-molekul tersebut secara fisik. Molekul-molekul benda yang panas bergetar lebih cepat dibandingkan molekul-molekul benda yang berada dalam keadaan dingin. 

Getaran-getaran yang cepat ini, tenaganya dilimpahkan kepada molekul di sekelilingnya sehingga menyebabkan getaran yang lebih cepat, sehingga akan memberikan panas. Secara konveksi, perpindahan panas dari suatu zat ke zat yang lain disertai dengan gerakan partikel atau zat tersebut secara fisik. Secara radiasi, perpindahan panas tanpa melalui media (molekul).

Melalui pancaran gelombang elektromagnetik, suatu energi dapat dihantarkan dari suatu tempat ke tempat lainnya (dari benda panas ke benda dingin), dimana tenaga elektromagnetik tersebut akan mengalami perubahan menjadi panas apabila terserap oleh benda lain.

Gambar 3. Perpindahan kalor pada Heat Exchanger (Sumber: Incropera & DeWitt, 2007)
Gambar 3. Perpindahan kalor pada Heat Exchanger (Sumber: Incropera & DeWitt, 2007)

Untuk dapat menentukan nilai efektivitas dari pertukaran panas, Anda perlu menemukan perpindahan panas maksimum yang mungkin dicapai dalam penukar panas. Perbedaan suhu maksimum yang mungkin akan dialami oleh satu cairan merupakan perbedaan suhu antara suhu masuk dari arus panas dan suhu aliran dingin. 

Hasil metode dengan menghitung harga kapasitas panas (laju aliran massa yaitu dikalikan dengan panas spesifik). Ch  untuk cairan panas dan Cc  untuk cairan dingin, dan Cmin menunjukkan yang terkecil. Pemilihan tingkat kapasitas panas yang lebih kecil ini berguna untuk menyertakan perpindahan panas maksimum antara cairan yang bekerja.

Dimana qmax adalah panas maksimum yang dapat ditransfer antara cairan.

Ditinjau dari persamaan di atas, untuk dapat mengalami perpindahan panas maksimum, kapasitas panas haruslah minimal karena dibutuhkan perbedaan suhu maksimum. Hal tersebut sejalan dengan penggunaan Cmin dalam persamaan efektivitas (E). Persamaan efektivitas (E) adalah perbandingan antara tingkat perpindahan panas yang sebenarnya dengan panas maksimum:

Dimana:

q = laju perpindahan panas (kj/det, W)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun