Pembelajaran yang menarik, efektif, dan efisien tentunya membutuhkan bahan ajar yang inovatif dan kreatif. Untuk itu, guru profesional harus kreatif agar dapat menyusun materi yang inovatif, beragam, menarik, kontekstual dan disesuaikan dengan kebutuhan siswanya.
Bentuk pelaksanaan program untuk mewujudkan pemecahan masalah adalah kegiatan yang teratur dan terencana melalui kegiatan workshop, dukungan penyiapan dan pengembangan bahan ajar, kurikulum dan perencanaan pembelajaran, dukungan praktik pembelajaran di kelas, dan dukungan dalam mempersiapan. Implementasi paling praktis dari pengembangan bahan ajar yang kreatif dan inovatif.
Pertama, workshop diisi dengan wawasan teoritis dan aplikatif tentang pengembangan bahan ajar yang inovatif dan kreatif serta pengembangan metode edutainment yang praktis dan sistem pendidikan di sekolah.
Kedua, kegiatan pendampingan penyusunan silabus dan RPP , Handout kreatif inovatif berbasis potensi lokal. Pada dasarnya penyusunan silabus dan RPP berbasis edutainment dilakukan oleh peserta program studi perwakilan tiap kelas. Namun demikian, selama dalam pelaksanaannya harus didampingi oleh fasilitator. Dari kegiatan tahap ini diperoleh hasil berupa draft silabus dan RPP berbasis edutainment pada pembelajaran.
Ketiga, kegiatan pendampingan praktek pembelajaran berbasis metode edutainment di sekolah. Secara pokok pada dasarnya praktek pembelajaran berbasis metode edutainment dilakukan oleh peserta program perwakilan tiap kelas. Namun demikian, selama dalam proses pelaksanaannya didampingi juga oleh fasilitator. Dalam kegiatan tahap ini diperoleh hasil berupa praktek pembelajaran dengan berbasis metode edutainment untuk masing-masing kelas.
Hasil pengabdian ini adalah berkembangnya wawasan dan kemampuan guru dalam mengembangkan bahan ajar yang kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan potensi masyarakat.Â
Pengembangan wawasan dan kemampuan peserta terkait  konsep bahan ajar, serta pengembangan kreativitas dan inovasinya dalam pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, handout, LKS dan modul, mampu menghasilkan laporan the best practices implementasi pengembangan bahan ajar secara kreatif dan inovatif dalam pembelajaran,
Selanjutnya dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Terjadi peningkatan kompetensi profesional dan Pendagogik guru. Berkembangnya wawasan dan kompetensi peserta program terkait dengan konsep pengembangan bahan ajar dan metode edutainment dan pengembangannya dalam pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP bercirikhas metode edutainment, dan yang dilaksanakan mampu menghasilkan laporan the best practices implementasi pengembangan bahan ajar kreatif inovatif dan pembelajaran menggunakan metode edutainment dalam pembelajaran di masing-masing kelas dan sekolah.
Berdasarkan dari proses dan hasil yang telah dilaksanakan terdapat saran yaitu, Guna pengimplementasian silabus dan RPP sebagai bahan dasar pengembangan bahan ajar kreatif inovatif berbasis potensi lokal dengan pembelajaran menggunakan metode edutainment serta laporan pelaksanaan the best practices yang telah dihasilkan, dipandang penting untuk segera dilakukan tindakan sosialisasi dan pengimbasan kepada seluruh civitas sekolah yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan program pengembangan bahan ajar kreatif inovatif dan pembelajaran berbasis metode edutainment di sekolah.