Mohon tunggu...
Vina FN
Vina FN Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Blog untuk mengerjakan Tuugas sekolah

Selanjutnya

Tutup

Film

Bintang Dalam Diri Seorang Disleksia

16 Februari 2024   15:07 Diperbarui: 16 Februari 2024   15:55 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/xiFGQLm6NjyS4Aqt8 

Kritik ini ditulis oleh:

  • Carolina Araceri Vendriani/09

  • Katarina Diana Nada Purba/19

  • Vina Felicia Naibaho/31

                                                                                   Bintang Dalam Diri Seorang Disleksia

Film Taare Zameen Par merupakan film berbahasa India yang disutradarai oleh Aamir Khan dan  Amole Gupte. Film ini resmi dirilis pada tanggal 21 Desember 2007. Film Taare Zameen Par merupakan film yang dirilis dibawah naungan perusahaan produksi Aamir Khan Productions. Film ini berdurasi 165 menit dan bergenre drama. Film ini ditulis oleh Amole Gupte lalu diperankan oleh Aamir Khan, Darsheel Safary, Tisca Chopra, Vipin Sharma, Sachet Engineer, Tanay Chheda. Kata Taare Zameen Par sendiri memiliki arti yaitu “Seperti Bintang-bintang Di Langit”. Film Taare Zameen Par merupakan suatu film yang tergolong sukses pada masanya hal ini dibuktikan dengan penghargaan-penghargaan yang telah diraih oleh film ini.

Penghargaan yang diraih oleh film ini antara lain penghargaan Best Movie,Best Director,Best Story, Critics Award Best Performance pada acara Filmfare Awards 2008. Penghargaan Best Director,Best Debut Director,Special Jury Award,Best Story,Best Dialogue pada acara Star Screen Awards 2008. Penghargaan Best Film,Best Director( Aamir Khan),Best Actor in a lead role ( Darsheel Safary),Best Writer (Amole Gupte) pada acara penghargaan V. Shantaram Awards pada tahun 2008. Film ini juga berhasil berada dalam 3 kategori nominasi dan memenangkan 6 kategori penghargaan dalam acara Zee Cine Awards pada tahun 2008.

Taare Zameen Par mengisahkan tentang seorang anak yang mengidap penyakit dikseleksia dimana hal ini sangat mengganggu kegiatan belajarnya selama disekolah. Selama belajar disekolah dia selalu mendapat nilai yang kurang baik, dia sangat buruk dalam akademisnya namun ahli dalam bidang seni. 

Karena hal ini, orangtuanya memutuskan untuk mengirimkannya ke sebuah asrama dengan harapan ada sebuah kemajuan. Meskipun ibu dan kakaknya tidak rela Ishaan dititipkan di asrama itu, ini adalah usulan ayahnya. Hari pertama Ishaan di asrama masih meninggalkan kesedihan yang berlanjut setelah ayah, ibu dan kakaknya pergi. Ishaan masih sangat tidak fokus dengan pelajaran-pelajaran yang diajarkan oleh gurunya di asrama namun semua ini berubah setelah guru seni baru datang mengajar di asrama tersebut. Suatu saat ketika mengajar guru ini memberi tugas menggambar namun yang dilakukan Ishaan justru hanya duduk dalam diam, guru ini pun bingung namun semakin lama ia menyadari bahwa ada yang berbeda dari Ishaan. 

Ia berusaha untuk merubah Ishaan menjadi dirinya sendiri dan usaha itupun membuahkan hasil. Guru seni ini ternyata adalah seseorang yang juga biasa menjadi guru pendidik bagi anak anak yang berkebutuhan khusus. Setelah lama dididik oleh guru seni, Ishaan menjadi seorang yang percaya diri dan berhadil mengembangkan bakat dan kemampuannya dan keluarganya pun turut senang dan bahagia. 

Film dimulai dengan memperkenalkan Ishaan Awasthi, seorang anak laki-laki yang ceria namun berjuang dengan kesulitan belajar. Ia memiliki kesulitan dalam memahami pelajaran di sekolah dan sering dianggap sebagai anak nakal dan malas oleh keluarga serta guru-gurunya. Ishaan terus mengalami kesulitan di sekolah, terutama dalam mata pelajaran akademis seperti membaca dan menulis. Ia merasa frustasi dan terisolasi karena kesulitan tersebut, dan hubungannya dengan keluarga dan teman-temannya mulai tegang.

Orangtua Ishaan mengambil keputusan untuk mengirimnya ke sebuah asrama dengan harapan bahwa lingkungan baru akan membantunya memperbaiki perilakunya. Namun, meskipun berada di asrama, Ishaan masih mengalami kesulitan dalam belajar dan tetap merasa terasing. Di asrama, Ishaan bertemu dengan Ram Shankar Nikumbh, seorang guru seni yang peduli dan penuh empati. Guru Nikumbh mulai memperhatikan perilaku dan kebutuhan khusus Ishaan, dan kemudian menyadari bahwa Ishaan mungkin menderita disleksia.

Guru Nikumbh menggunakan pendekatan yang kreatif dan penuh perhatian untuk membantu Ishaan belajar. Ia menggunakan seni sebagai sarana untuk memahami dunia Ishaan dan membantu mengembangkan kepercayaan diri serta semangatnya dalam belajar. Ishaan menghadapi berbagai rintangan dan tantangan selama proses pembelajarannya, tetapi dengan bantuan guru Nikumbh, ia mulai melihat dunia dengan cara yang baru dan mulai menemukan potensinya yang sebenarnya.

Guru Nikumbh berusaha untuk memperjuangkan pengakuan akan potensi unik Ishaan kepada keluarga dan sekolah. Melalui upaya yang gigih, orangtuanya akhirnya menyadari kebutuhan khusus Ishaan dan memberinya dukungan yang ia perlukan. Puncak cerita terjadi ketika Ishaan berhasil mengatasi kesulitan belajarnya dan berpartisipasi dalam sebuah kontes seni di sekolah. Dengan dukungan dari guru Nikumbh dan orangtuanya, Ishaan mampu menunjukkan bakatnya dan mendapatkan pengakuan atas keunikan dan potensinya.

Akhir cerita menunjukkan perubahan yang signifikan dalam hidup Ishaan, di mana ia kembali ke rumah dengan rasa percaya diri yang baru dan semangat untuk menghadapi tantangan masa depannya. Ia diterima dan dihargai oleh keluarga dan sekolahnya, serta memiliki pandangan yang lebih positif tentang dirinya sendiri.

Dalam film ini terdapat 6 karakter yang akan kami ulas beserta wataknya:

  • Ram Shankar Nikumbh (Guru seni di asrama) memiliki sifat baik, lembut, penyayang anak-anak, memiliki empati dan tanggungjawab yang tinggi.
  • Ishaan Awasthi (Anak dari Maya dan Nandkishore) memiliki sifat menderita dislexia, cerdas, berbakat menggambar, baik kepada teman, ceria.
  • Maya Awasthi (Ibu Ishaan memiliki sifat dan Yohan) ibu rumah tangga yang baik, berdedikasi pada keluarga, dan menurut perintah suami.
  • Nandkishore Awasthi (Ayah Ishaan dan Yohan) memiliki sifat ayah yang keras, tegas, dan selalu ingin berkompetisi, sulit menerima pendapat orang lain.
  • Yohaan Awasthi (Kakak Ishaan) memiliki sifat penurut, pintar, baik dan sayang pada keluarganya.
  • Rajan Damodran (Teman Ishaan di asrama) memiliki sifat baik dan pintar.

Film Taare Zameen Par juga memiliki 5 latar yang akan kami luas,kelima latar tersebut antaralain:

Latar tempat dan desain lokasi

Pada film Taare Par pemilihan lokasi serta desain latar tempat sangat mendukung adegan serta alur film secara kesuluruhan.Film Taare Zameen Par menggunakan banyak sekali lokasi atau tempat yang berbeda-beda untuk syuting.Tentunya hal ini juga disebabkan oleh banyaknya adegan-adegan yang tentunya memerlukan lokasi syuting yang khusus untuk membuat adegan tersebut terlihat lebih nyata.Dengan pemilihan latar tempat dan dengan desain lokasi yang tepat maka penonton dapat merasakan bahwa adegan yang sedang diperankan sungguh hidup.Hal ini dapat kita lihat sendiri dalam salah satu adengan pada film Taare Zameen Par tepatnya pada saat guru Nikumbh pertama kali diperkenalkan dalam film.Tepatnya pada 1:13:48.

Desain kelas seni pada adegan tersebut sangat membangun suasana yang ceria dan juga berwarna.Seperti kelas seni pada umumnya kita juga disuguhkan dengan beberapa hasil karya murid pada dinding kelas seni.Dengan adanya dinding yang penuh dengan karya murid kita dapat merasakan kesungguhan adegan tersebut.

Bukan hanya itu pada langit-langit kelas seni tersebut kita dapat melihat banyak karya origami ditempel bergantung dari atas.Kita juga dapat melihat lukisan langit dengan elemen awan dan matahari yang besar dilukis dilangit-langit kelas.Dengan penambahan elemen-elemen tersebut untuk menghiasi ruangan kelas kita dapat dengan lebih nyata merasakan seperti sedang berasda dalam adegan tersebut.

Ruangan kelas juga dihiasi dengan alat-alat lukis yang terpajang rapih dalam lemari kelas.Detail dari ruangan seni yang kita lihat pada adegan tersebut membuat adegan tersebut terasa lebih hidup.Detail yang dapat kita lihat dalam ruangan kelas seni pada adegan tersebut membuat suasana dalam adegan tersebut lebih nyata.

Latar tempat dan desain dari lokasi adegan tersebut membuat penonton merasa bahwa kelas yang dipakai untuk adegan memperkenalkan guru seni yaitu Pak Nikumbh sungguhlah kelas seni .Dengan desain ruang kelas seni yang sangat detail kita dapat menilai bahwa memang terdapat kegiatan melukis didalam kelas tersebut.Terdapat warna-warna dari lukisan yang memberikan kesan tersendiri yang menggambarkan kekreatifitasan murid.Melalui detail-detail yang terdapat dalam kelas seni tersebut maka penonton dapat merasakan kesan seperti sedang dalam kelas seni sungguhan.

Latar Waktu 

Seorang anak kecil dalam film Taare Zameen Par bernama Ishaan merupakan karakter anak yang memiliki keterbatasan.Keterbatasan yang dimiliki oleh karakter Ishaan adalah Disleksia.Dikutip dari yankes.kemkes.go.id “Disleksia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Penderita disleksia akan kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan, dan mengubahnya menjadi huruf atau kalimat”.

Pada bagian awal film gejala yang umumnya dialami oleh penderita disleksia sudah mulai ditunjukkan.Gejala disleksia pada awal film ditunjukkan melalui adegan-adegan Ishaan yang mengalami kesulitan dalam belajar di kelas.Kesulitan yang dialami oleh Ishaan mulai berdampak pada akademisnya ketika ia dikabarkan tidak memiliki kemajuan apapun di tahun keduanya di kelas 3.

Jika kita analisis pada kala itu saat Ishaan memasuki tahun kedua dikelas 3 maka Ishaan kala itu berumur 9 sampai 10 tahun.Latar umur/waktu yang dimiliki Ishaan pada film merupakan umur yang paling umum bagi anak-anak disleksia menunjukkan gejala-gejalanya.Dikutip dari ekahospital.com.”pada kenyataannya seringkali dijumpai anak yang terdiagnosis disleksia di atas usia 7 tahun, bahkan pada usia antara 10 hingga 11 tahun”.

Setelah dikabarkan bahwa ia tidak naik kelas ,orang tua Ishaan memutuskan untuk mengirim Ishaan ke sekolah asrama.Dan pada kala itu saat ia berumur 9 sampai 10 tahun Pak Nikumbh atau guru seni Ishaan disekolah barunya,mulai menyadari gejala-gejala disleksia yang dimiliki Ishaan.

Pak Nikumbh melihat bahwa diumur Ishaan kala itu Ishaan menunjukkan gejala disleksia berupa penulisan huruf yang terbalik.Setelah melihat gejalanya Pak Nikumbh kemudian menyatakan kepada orang tua Ishaan bahwa Ishaan mengalami Disleksia.Dan kejadian itu menjadi kejadian pertama kalinya Ishaan didiagnosa mengalami disleksia.Sebab selama ini orang tua Ishaan hanya menganggap ia bodoh dan malas.

Sebelum Ishaan beranjak umur 9 sampai 10 tahun tidak ada sebelumnya orang yang mampu mendiagnosa apa yang menjadi kesulitan Ishaan.Namun pada saat Ishaan yang kala itu beruumur sekitar 9-10 tahun Pak Nikumbh lah orang pertama yang menyadari lalu menyatakan bahwa Ishaan mengalami Disleksia.Sehingga latar waktu atau umur karakter Ishaan yang ditunjukkan pada film kala itu untuk pertama kalinya Ishaan dinyatakan mengalami disleksia cukup relevan dengan teori disleksia pada kehidupan yang nyata.Dimana pada umumnya anak disleksia baru didiagnosa pada perkiraan umur anak yaitu 9 sampai 10 tahun. 


Latar Suasana

Dikutip dari Kompas.com ,“Selain latar lokasi dan waktu, latar suasana juga sangat penting keberadaannya. Jenis latar dalam cerita ini menyebutkan bagaimana suasana ketika peristiwa itu berlangsung. Perlu diketahui bahwa latar ini dapat bersifat faktual (sesuai apa yang terjadi sebenarnya) atau imajiner (khayalan belaka)”.

Pada film Taare Zameen Par setting atau latar susana sangat menggambarkan suasana ketika suatu peristiwa terjadi.Salah satu contoh dari pengaturan latar suasana yang baik terlihat pada adegan Ishaan yang digambarkan tengah mengalami tekanan atau stres disekolah barunya.Adegan ini dapat dilihat pada film tepatnya pada pemutaran di jam 1 menit ke 5 detik ke 41.

Pada adegan ini digambarkan bahwa susana hati atau susana emosisonal Ishaan yang sedang buruk ketika mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah barunya.Pada adegan juga terlihat bagaimana temannya Ishaan serta beberapa guru Ishaan di sekolah barunya seringkali meledek atau membuat lelucon negatif terhadap Ishaan.

Sehingga kejadian ini membuat suasana dalam hati Ishaan menjadi tertekan.Pada bagian ini pula pembuat film menggambarkan susana hati Ishaan yang sedang tidak baik-baik saja dengan menampilkan karakter Ishaan yang sedang melamun dengan tatapan kosong.

Ekspresi ini menggambarkan suasana hati Ishaan yang tidak tau lagi mau bagaimana cara menanggapi tanggapan -tanggapan negatif orang disekitarnya terhadap dirinya.Penggambaran suasana hati Ishaan yang sedang tidak senang ketika berada disekolah barunya juga terlihat ketika Ishaan didatangi oleh keluarganya dimalam hari.Dengan suasana malam hari yang gelap dan sepi semakin mendukung penggambaran suasana hati Ishaan yang kala itu sedang gundah .Bahkan digambarkan pada film Ishaan tidak lagi mampu berkata-kata dengan keluarganya saat diajak berbicara hal ini menggambarkan susana hati Ishaan yang sedang tidak tenang.

Latar Alat

Latar alat digunakan untuk menjelaskan terkait dengan apa saja alat yang dipakai atau digunakan sebagai pendukung dari karakter tokoh yang ada dalam cerita.Tidak hanya sebagai alat pendukung karakter, tetapi juga alat atau barang tersebut bisa digunakan sebagai alat membantu memecahkan masalah oleh karakternya sendiri.

Pada Film ini alat yang digunakan untuk membantu mengekspresikan karakter Ishaan ialah alat mewarnai atau alat melukis.Pada film alat melukis sangat melekat hubungannya dengan karakter seorang Ishaan.Dapat dilihat dengan penggambaran kamar Ishaan dimana Ishaan memiliki banyak alat melukis didalam kamarnya lalu disajikan juga dalam kamarnya lukisan-lukisan hasil karya karakter Ishaan.

Kelekatan antara karakter Ishaan yang mengalami disleksia dengan alat melukis dapat dijelaskan dengan teori yang dikutip dari soa-edu.com.Dimana dikatakan bahwa “Dalam jurnal Frontiers in Psychology, para peneliti di University of Cambridge di Inggris berpendapat bahwa disleksia tidak boleh dianggap sebagai sebuah gangguan.

Mereka menemukan bahwa orang dengan disleksia sebenarnya memiliki “kemampuan yang lebih” di bidang-bidang tertentu termasuk bidang penemuan dan kreativitas”.Kata kreativitas menjadi kata yang sangat melekat pada karakter seorang Ishaan.Dengan bantuan alat-alat mewarnai maka Ishaan mampu lebih luas lagi mengekspresikan kreativitasnya.Dengan adanya bantuan alat melukis maka penonton dapat melihat sendiri bagaimana Ishaan memiliki kreativitas yang tinggi dimana ia ekspresikan melalui lukisan-lukisannya.

Alat melukis juga sangat membantu Ishaan dalam mengekspresikan karakternya terlihat ketika kakak dari Ishaan memberi Ishaan paket alat mewarnai.Kemudian oleh Ishaan alat itu ia pakai untuk melukis dalam perlombaan lukis yang diadakan di sekolah barunya.Dengan bantuan alat lukis pemberian kakaknya Ishaan mampu dengan bebas menuangkan kekreativitasnya.

Sehingga pada akhirnya Ishaan mampu memenangkan lomba lukis yang diadakan oleh sekolah tersebut.Melalui luksian-lukisan Ishaan maka teori bahwa anak disleksia memiliki kemampuan kreativitas yang tinggi merupakan teori yang dapat dibuktikan.Dengan melihat lukisan-lukisan Ishaan pada film maka penonton dapat menilai sendiri apa yang menjadi kelebihan dari seorang Ishaan yang mengalami disleksia.


Latar Sosial

Pada film Ishaan memiliki hubungan yang baik dengan kakaknya dan ibunya.Hal ini dibuktikan pada adegan -adegan dimana kakak dan ibu dari Ishaan menunjukkan perhatian khusus dan kasih sayang khusus kepada Ishaan.Namun dilain sisi tokoh ayah Ishaan memiliki hubungan yang tidak terlalu baik dengan Ishaan dimana Ishaan sering menerima perlakuan kasar dari ayahnya.

Kedekatan karakter Ishaan dengan karakter lainnya pada film terlihat ketika Ishaan masuk ke sekolah barunya.Ia memiliki hubungan kedekatan yang baru dengan guru seninya yaitu Pak Nikumbh.Kedekatan dari Ishaan dengan guru seninya juga disukung dengan teori dari kajian yang berjudul “Pendekatan Konstruktivistik Guru Seni dalam Mengajar untuk Menangani Peserta Didik Disleksia “ dari jurnal ini dikatakan bahwa “Guru seni ini diharapkan dapat mengahadirkan pembelajaran baca tulis melalui kegiatan seni. 

Harapannya peserta didik dapat belajar dengan senang.”.”Pembelajaran baca tulis melalui seni dengan pendekatan konstruktivistik yang dihadirkan oleh guru seni pada jam belajar tambahan yang pertama adalah belajar membaca dengan drama (role playing).”

Roleplaying merupakan 1 dari berbagai teknik pengajaran konstruktif yang bisa dilakukan guru seni untuk lebih dalam lagi mengajar anak yang khususnya menderita disleksia.Seperti pada film Taare Zameen Par guru seni Ishaan yaitu Pak Nikumbh terlihat telah menggunakan banyak teknik pengajaran melalui seni kepada Ishaan agar Ishaan mampu mengenal angka dan huruf.Sehingga pada film terlihat bahwa Ishaan berhasil menulis dan mengenal angka dengan baik.

Permusuhan yang selama ini Ishaan hadapi ketika melihat angka dan huruf telah hilang hal ini menjadi hasil dari pembelajaran dengan teknik khusus yang telah dilakukan Pak Nikumbh kepada Ishaan.Karena Pak Nikumbh percaya bahwa Ishaan mampu memahami angka dan huruf namun harus melalui teknik pengajaran yang khusus dan dibentuk sesuai dengan kondisi disleksia Ishaan.

Setelah mengidentifikasi latar kami juga mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan dari film Taare Zameen Par ini.Kekurangan film ini ialah

  • Pembingkaian Klise dan Prediktabilitas 

Beberapa adegan dalam film cenderung mengikuti pola yang sudah umum dalam film Bollywood, seperti penyelesaian konflik yang terdengar atau terlihat datang dari awal. Misalnya, perubahan sikap guru terhadap Ishaan menjadi terlalu cepat dan terasa terlalu halus.

  • Pacing yang Tidak Seimbang 

Meskipun film ini memiliki momen-momen emosional yang kuat, pacing-nya mungkin terasa tidak seimbang. Ada adegan yang terasa terlalu lambat dan memanjang, sementara adegan lainnya mungkin terasa terburu-buru, meninggalkan sedikit ruang bagi penonton untuk benar-benar meresapi emosi yang disampaikan.

  •  Karakter Pendukung yang Kurang Dikembangkan

Beberapa karakter pendukung dalam film ini mungkin terasa datar atau kurang diperhatikan. Misalnya, karakter-karakter di sekolah yang berinteraksi dengan Ishaan mungkin hanya dianggap sebagai penghalang atau alat plot daripada individu yang memiliki kehidupan dan motivasi mereka sendiri.

  • Penyajian Tantangan Disleksia yang Terlalu Sederhana

Meskipun film ini memperkenalkan tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dengan disleksia, beberapa kritikus merasa bahwa penyajian masalah ini terlalu disederhanakan. Ini mungkin membuat penonton kurang memahami kompleksitas sebenarnya dari kondisi ini dan bagaimana itu memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang.

  • Penggunaan Musik yang Terlalu Mendominasi

Sementara soundtrack film ini memang menyentuh hati dan menghadirkan momen emosional yang kuat, beberapa penonton mungkin merasa bahwa penggunaan musik terlalu mendominasi beberapa adegan, mungkin mengurangi dampaknya karena terlalu jelas memandu perasaan penonton.Penggunaan musik tanpa adanya terjemahan lirik dari lagu membuat penonton menjadi binggung akan makna dari lagu-lagu yanng sedang dimainkan.

Karena pada dasarnya film ini adalah film India maka penggunaan lagunya sebagai soundtrack juga menggunakan bahasa India.Bagi penonton yang tidak memiliki kemampuan dan pemahaman bahasa India maka akan binggung untuk memahami makna dari soundtrack dalam film.

Menyoroti kekurangan-kekurangan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang aspek-aspek di mana "Taare Zameen Par" mungkin tidak sepenuhnya memuaskan semua penonton atau kritikus. "Taare Zameen Par" memiliki banyak kelebihan yang membuatnya dianggap sebagai salah satu film yang kuat dan menginspirasi. Berikut adalah beberapa kelebihannya; 

  • Tata busana dan Rias

Film Taare Zameen Par menampilkan tata busana dan tata rias yang sangat mendukung penampilan para tokoh.Tentunya dalam film ini setiap karakter memiliki keunikan dan wataknya sendiri sehingga tata busana menjadi salah satu bentuk ekspresi dari setiap watak yang dimiliki tokoh.

Melalui pemilihan tata busana yang baik dalam film ini maka penonton secara tidak langsung telah menilai karakter setiap tokoh melalui pemakaian pakaian yang berbeda-beda setiap tokoh.Selain tata busana tata rias juga sangat mendukung adegan-adegan dalam film ini.Tata rias dapat digunakan untuk mendukung suatu adegan agar terlihat lebih nyata.

  • Sinematografi

Sinematografi meliputi salah satunya adalah teknik pengambilan gambar atau video.Film Taare Zameen Par memiliki sinematografi yang baik dalam setiap adegan yang dinyatakan.Sehingga melalui teknik penggambilan yang baik pesan yang ingin disampaikan melalui suatu adegan dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton.Pesan dari setiap adegan dapat lebih mudah tersampaikan melalui penggambilan gambar yang bagus sehingga penonton tidak hanya menonton adegan namun dapat memaknai adegan dari sudut penggambilan gambar atau videonya.

  • Animasi

Film Taare Zameen Par juga menggunakan animasi-animasi seperti cartoon untuk mendukung penggambaran karakter seorang Ishaan.Hal ini terlihat di beberapa adegan dimana terdapat cuplikan cartoon yang digambarkan untuk menggambarkan imajinasi Ishaan.Penggunaan cartoon ini ialah sebagai jembatan agar penonton mampu memahami dan memiliki gambaran akan imajinasi seorang Ishaan.Karena Ishaan merupakan karakter yang mengalami disleksia maka penggarambaran imajinasinya yang luas merupakan hal yang sangat penting karena kreativitas dari iamjinasi Ishaan yang luas merupakan kehebatan yang dapat dilakukan oleh anak -anak disleksia seperti Ishaan.

  •  Penggambaran Sensitif terhadap Tantangan Disleksia

Salah satu kekuatan utama film ini adalah cara sensitifnya dalam menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dengan disleksia. Melalui karakter Ishaan, penonton dibawa untuk memahami pengalaman dan perjuangan yang mungkin dihadapi oleh individu dengan gangguan belajar seperti itu.

  • Kinerja Akting yang Brilian

Darsheel Safary, yang memerankan karakter utama Ishaan, memberikan kinerja akting yang luar biasa dan meyakinkan. Dia berhasil menangkap kompleksitas emosional karakternya dengan sangat baik, membuat penonton merasa terhubung dengan perjuangan dan pencariannya.

  •  Penyutradaraan Seni yang Kuat

Aamir Khan, selain menjadi salah satu pemeran dalam film ini, juga menyutradarai dan memproduksi "Taare Zameen Par". Penyutradaraan seninya yang cermat membantu menghidupkan cerita dengan baik. Dia berhasil menangkap nuansa emosional setiap adegan dengan kepekaan yang luar biasa.

  •  Pesan yang Mendalam tentang Inklusi dan Pendidikan

Salah satu kelebihan paling mencolok dari film ini adalah pesan yang disampaikannya tentang pentingnya inklusi dan pendidikan yang berfokus pada kebutuhan individu. Ini tidak hanya menjadi sumber inspirasi bagi penonton, tetapi juga meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sosial yang relevan.

  •  Nuansa Emosional yang Kuat

"Taare Zameen Par" berhasil menyampaikan nuansa emosional yang kuat melalui narasi yang memikat dan kinerja akting yang kuat. Ini membuat penonton terlibat secara emosional dengan cerita dan karakter-karakternya, meninggalkan dampak yang mendalam setelah menontonnya.

  •  Penggunaan Musik yang Mendukung

Soundtrack film ini, yang mencakup lagu-lagu seperti "Maa" dan "Taare Zameen Par", mendukung narasi dengan sangat baik. Musiknya tidak hanya menambahkan dimensi emosional tambahan, tetapi juga membantu mengangkat suasana setiap adegan.

Kelebihan-kelebihan ini bersama-sama menciptakan pengalaman menonton yang berkesan dan memberikan makna mendalam bagi penonton.

Berdasarkan hasil kelebihan dan kekurangan teks kritis ini, saya menemukan kesamaan antara penulis Lembaga Pers Mahasiswa FILKOM-UB dengan penulis Dobrak Apatisme. Dari kelebihannya kami menemukan pengembangan ide cerita yang bagus ditambah dengan eksekusi yang apik membuat film ini tidak membosankan untuk ditonton meski berdurasi lebih dari 2 jam. Penampilan Darsheel Safary yang mampu memerankan karakter penderita disleksia dengan sangat baik patut diacungi jempol. Perkembangan apik sang tokoh utama pun membuat penonton serasa mengikuti perjalanan hidup Ishaan. 

Selain itu, penonton juga dibawa ke dalam pikiran Ishaan melalui animasi yang menggambarkan imajinasi Ishaan tentang segala hal. Sedangkan kekurangannya adalah tidak semua karakter memiliki porsi yang cukup sehingga terkesan hanya fokus pada dunia Ishaan tanpa memperlihatkan orang-orang disekitarnya seperti sahabat dan kakak laki-lakinya. Selain itu, cerita yang disampaikan terlalu bertele-tele di beberapa bagian padahal mempunyai makna yang baik, seperti perjalanan Nikumbh dari sekolah ke rumah Ishaan dan saat Ishaan bolos sekolah dan berkeliling kota.

Terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya film Taare Zameen Par ini memiliki banyak pesan moral yang dapat kita ambil dan kita maknai dalam hidup.Pesan moral yang tersirat antara lain:

  • Setiap Anak Berharga

Film ini mengajarkan bahwa setiap anak memiliki nilai dan potensi yang tak ternilai, terlepas dari kemampuan akademis mereka. Pesan ini memperkuat ide bahwa setiap individu memiliki keunikan mereka sendiri dan layak diperlakukan dengan penghargaan dan kepedulian.Pesan moral ini juga relevan dengan perumpamaan bahwa seekor ikan tidak dapat terbang dan seekor burung tidak dapat berenang.Setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Sehingga kita tidak dapat menilai seseorang hanya dari kekurangannya saja.Pesan moral ini juga memiliki maksud bahwa kita tidak dapat memaksakan kelebihan orang lain menajdi kelebihan kita.Demikian sebaliknya kelebihan yang kita miliki tidak dapat kita paksakan menjadi standard bagi orang lain.Karena setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain.Kelebihan ini juga menjadi nilai yang patut kita jaga jangan sampai kita memaksakan diri kita untuk memiliki kelebihan yang sama dengan orang lain.Kekurangan dan kelebihan setiap anak itu berbeda apapun yang menjadi kelebihan seorang anak menjadikan anak itu berharga.

  • Kebutuhan Akan Pengakuan dan Penerimaan

"Taare Zameen Par" menyoroti pentingnya pengakuan dan penerimaan terhadap perbedaan individu. Anak-anak perlu merasa diterima dan dicintai apa adanya, tanpa dipaksa untuk memenuhi standar atau label yang diberikan oleh masyarakat.Kenyataan bahwa Ishaan merupakan anak yang mengalami disleksia mungkin menjadi kenyataan yang berat untuk diterima oleh orang tuanya apalagi terdapat pandangan-pandangan buruk dimasyarakat terhadap orang penderita disleksia sehingga penting bagi orang tua untuk pertama  mengakui kenyataan yang ada tanpa berusaha menghindari kenyataannya itu.

Setelah mengakui kenyataan yang ada maka orang tua juga harus mampu menerima keadaan anaknya yang berbeda dengan anak-anak lain pada umurnya.Dengan kondisi orang tua yang menerima segala kondisinya anaknya maka anak tidak akan merasa tersingkirkan melainkan dapat merasa diperhatikan oleh orang-orang disekitarnya.

  •  Inklusi dalam Pendidikan

Film ini menggalakkan inklusi dalam pendidikan, yaitu pendekatan yang memperhitungkan kebutuhan dan keunikan setiap siswa. Ini menekankan bahwa setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda, dan sistem pendidikan harus bersedia untuk menyesuaikan diri untuk mendukung perkembangan mereka.

Dunia pendidikan tidak dapat menyamakan standard pendidikan mereka kepada setiap murid.Pendidik tidak dapat menyamakan semua muridnya untuk menggunakan hanya satu teknik pembelajaran .Hal ini karena setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Kondisi inilah yang harunsya diperhatikan dalam dunia pendidikan agar anak-anak mampu berkembang dalam dunia pendidikan sesuai dengan teknik pengajaran yang cocok dengan dirinya.Dengan teknik pengajaran yang disesuaikan dengan muridnya maka murid dapat belajar dengan maksimal.Dengan metode pelajaran yang disesuaikan maka murid dapat berkembang dalam pendidikan dengan optimal.

  • Kekuatan Dukungan Keluarga

Pesan moral yang kuat dalam film ini adalah kekuatan dukungan keluarga. Keluarga merupakan landasan utama bagi perkembangan anak-anak, dan peran orang tua dalam memahami dan mendukung anak-anak mereka tidak dapat diabaikan.Keluarga merupakan tempat anak belajar dan merasa aman.

Bagi orang yang memiliki gangguan kesehatan mental akan susah baginya untuk diterima oleh oorang-orang disekitarnya,maka dari itu peran orang tua sangatlah penting agar anak dengan gangguan keseahtan mental tidak merasa terabaikan.Jika dalam lingkungan keluarga saja ia tidak mampu diterima maka akan susah baginya untuk kemudian diterima dimasyarakat.Namun sebaliknya jika orang tua dan keluarga mampu memberi dukungan yang baik bagi anak-anak yang memiliki masalah kesehatan mental maka anak itu akan dapat berkembang dan semakin berkembang dengan potensi yang mereka miliki.

Dukungan keluarga sangatlah penting karena dengan adanya dukungan keluargalah anak -anak yang memiliki gangguan keseahtan mental dapat merasa percaya diri untuk menunjukkan dirinya apa adanya.Jika tidak ada dukungan keluarga maka mereka tidak merasa percaya diri dan justru merasa tidak layak.

  • Peran Guru yang Berperan

"Taare Zameen Par" juga menyoroti pentingnya peran guru dalam kehidupan anak-anak. Seorang guru yang empati, sabar, dan peduli dapat memiliki dampak yang besar dalam membantu anak-anak menemukan dan mengembangkan potensi mereka.Guru tidak hanya mengajarkan bagaimana kerja suatu teori.

Namun keberadaan guru seharunsya dapat juga untuk mengajarkan karakter dan membantu muridnya dalam mengikuti setiap perkembangannya.Ketika anak-anak murid mengalami kesulitan disitulah peran guru menajdi penting yaitu untuk membantu muridnya yang sedang menghadapi suatu kesulitan .

  • Kesadaran akan Masalah Kesehatan Mental

Film ini mengangkat kesadaran tentang masalah kesehatan mental, seperti disleksia, dan pentingnya pengenalan dini serta dukungan yang kuat dalam menghadapinya. Ini mengajarkan kita untuk lebih peka terhadap kebutuhan individu yang mungkin menghadapi tantangan yang tidak terlihat dari luar.Setiap masalah kesehatan mental memiliki kesulitannya masing-masing .

Kita juga tidak dapat menutup kata dan menghindari fakta bahwa memang gangguan pada keseahatan mental seseorang itu sungguh ada.Jika seseorang yang memiliki gangguan kesehatan mental tidak diketahui dengan cepat maka penanganannya juga tidak akan cepat.Jika penanganannya lambat maka tidak akan semakin mudah untuk menanganinya.

Dengan pengenalan yang baik keberadaan suatu gangguan mental pada orang disekitar kita maka kita dapat mencegahnya dari resiko yang mungkin akan memburuk.Dengan kesadaran yang dini maka tidak akan ada kata terlambat untuk mengupayakan yang terbaik bagi orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan mental.

Pesan moral-pesan moral ini memberikan pandangan yang mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan, inklusi, dan empati yang ditekankan dalam "Taare Zameen Par".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun