Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Konsep Fisika pada Permainan Bulu Tangkis

7 April 2022   12:00 Diperbarui: 7 April 2022   12:02 2434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarikan Senar Pada Raket  bulu tangkis. Sumber: https://id.victorsport.com/ bulu tangkisaz/9181

Bulu tangkis adalah permainan olahraga yang sangat popoler di dunia. Bahkan di Indonesia olahraga bulu tangkis sudah menjadi andalan untuk meraih prestasi dengan sering merebut gelar juara. Belum lama ini masyarakat Indonesia dihebohkan dan dibuat bangga dengan peraihan medali emas oleh ganda putri dan peraihan medali perunggu oleh tunggal putra bulu tangkis Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo akhir tahun lalu.

Ternyata semua keterampilan yang ada pada permainan bulu tangkis dapat dijabarkan melalui konsep-konsep yang ada pada bidang ilmu fisika. Gerakan yang terjadi pada shuttlecock dapat kita kaji. Selain itu, beberapa teknik pukulan dalam bulu tangkis juga dapat dikaji dengan menggunakan konsep fisika yang akan kita bahas pada artikel ini.

1. Pesawat Sederhana

Ketika otot betis pemain bulu tangkis mengangkat beban tubuh dan menumpu pada jari-jari kakinya, ini merupakan salah satu penerapan pesawat sederhana, lebih tepatnya adalah pengungkit jenis kedua.

Ketika pemain bulu tangkis mengangkat beban tubuhnya, jari-jari kaki merupakan titik tumpunya dan tumit merupakan kuasanya. kemudian, beban berada di tengah-tengah telapak kaki (antara kuasa dan titik tumpu). Hal tersebut merupakan ciri dari pengungkit jenis kedua.

Penerapan pesawat sederhana pada kaki pemain  bulu tangkis.Sumber: https://www.fisika.co.id/2020/09/pesawat-sederhana-pemain-bulutangkis.html
Penerapan pesawat sederhana pada kaki pemain  bulu tangkis.Sumber: https://www.fisika.co.id/2020/09/pesawat-sederhana-pemain-bulutangkis.html

2. Energi

Energi dapat diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk melakukan suatu usaha. Adapun Energi dalam Permainan  bulu tangkis yaitu:

  • Energi Kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena gerak yang dilakukan atau dialaminya. Dalam permainan bulu tangkis, energi yang dikeluarkan para pemain agar shuttlecock mampu terbang ke arah lawan disebut dengan energi kinetik. Energi kinetik ini dapat dihitung dengan cara:

whatsapp-image-2022-04-07-at-09-45-24-624e51f832c4c66a67488d33.jpeg
whatsapp-image-2022-04-07-at-09-45-24-624e51f832c4c66a67488d33.jpeg
  • Energi Potensial

Energi potensial yaitu energi yang dimiliki oleh suatu benda karena ketinggiannya atau posisinya. Semakin tinggi suatu benda, maka semakin besar energi potensialnya. Dalam permainan bulu tangkis, energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh shuttlecock ketika sudah berada di udara dan menuju ke arahlawan. Energi potensial ini dapat dihitung dengan cara:

Dok. pribadi
Dok. pribadi
  • Energi Mekanik

Jumlah dari energi kinetik dan energi potensial dalam suatu benda untuk melakukan usaha disebut dengan energi mekanik. Dalam melakukan service merupakan contoh energi mekanik. Di saat pemain memukul bola maka akan mengeluarkan energi kinetik, kemudian shuttlecock melambung akan menghasilkan energi potensial lalu jatuh ke lapangan lawan. Energi mekanik ini dapat dihitung dengan cara:

Dok. pribadi
Dok. pribadi

3. Tegangan Tali (Tarikan String/Senar)

Pengaruh tarikan senar yang tinggi akan menghasilkan kecepatan pantulan yang lebih rendah daripada tarikan senar rendah. Jika senar ditarik kencang akan membuat tidak nyaman karena membutuhkan tenaga yang lebih besar untuk memukul shuttlecock dan apabila ditarik terlalu lemah juga tidak nyaman digunakan karena sulit untuk mengontrol shuttlecock dan menyebabkan arah yang tidak akurat.

Dalam pemilihan diameter senar dan tarikan senar raket berpengaruh terhadap jarak pantulan shuttlecock. Untuk seorang pemula yang masih bermasalah dengan power pukulannya lebih baik menggunakan tarikan senar yang rendah karena jika menggunakan senar yang kencang justru tidak akan memberikan power pada pukulan. Kalau para atlet, otot tangan mereka sudah terlatih dengan baik sehingga tidak terpengaruh dengan perbedaan tarikan senar yang menghasilkan pukulan yang kuat atau lemah.

Tarikan Senar Pada Raket  bulu tangkis. Sumber: https://id.victorsport.com/ bulu tangkisaz/9181
Tarikan Senar Pada Raket  bulu tangkis. Sumber: https://id.victorsport.com/ bulu tangkisaz/9181

Dapat disimpulkan bahwa posisi tumpuan kaki dalam bermain bulu tangkis merupakan penerapan pesawat sederhna. Kemudian, semakin tinggi tarikan senar raket bulu tangkis maka semakin rendah pantulan shuttlecock. Semakin besar diameter senar raket bulu tangkis makan semakin rendah pantulan shuttlecock. Semakin besar ketinggian awal atau jarak awal shuttlecock untuk dipukul maka semakin besar pantulan shuttlecock yang menunjukkan bahwa semakin besar energi potensialnya. Saran untuk pemula yang masih bermasalah dengan kekuatan pukulannya maka lebih baik menggunakan raket dengan tarikan senar yang rendah untuk memberikan power dalam pukulannya. Namun, bagi yang sudah terlatih seperti atlet, disarankan untuk menggunakan raket dengan tarikan senar yang tinggi.

Sumber:

  • Arianto, I. S., Nuri, N., Aji, M. P., & Sulhadi, S. (2016, October). Analisis tarikan dan diameter senar raket badminton terhadap pantulan shuttlecock. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) (Vol. 5, pp. SNF2016-MPS).
  • Cohen, C., Texier, B. D., Qur, D., & Clanet, C. (2015). The physics of badminton. New Journal of Physics, 17(6), 063001.
  • Cohen, C., Darbois Texier, B., Qur, D., & Clanet, C. (2011, November). Physics of badminton shuttlecocks. Part 1: aerodynamics. In APS Division of Fluid Dynamics Meeting Abstracts (Vol. 64, pp. M10-008).
  • Walker, J., Resnick, R., & Halliday, D. (2014). Halliday and resnick fundamentals of physics. Wiley.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun