- Energi Mekanik
Jumlah dari energi kinetik dan energi potensial dalam suatu benda untuk melakukan usaha disebut dengan energi mekanik. Dalam melakukan service merupakan contoh energi mekanik. Di saat pemain memukul bola maka akan mengeluarkan energi kinetik, kemudian shuttlecock melambung akan menghasilkan energi potensial lalu jatuh ke lapangan lawan. Energi mekanik ini dapat dihitung dengan cara:
3. Tegangan Tali (Tarikan String/Senar)
Pengaruh tarikan senar yang tinggi akan menghasilkan kecepatan pantulan yang lebih rendah daripada tarikan senar rendah. Jika senar ditarik kencang akan membuat tidak nyaman karena membutuhkan tenaga yang lebih besar untuk memukul shuttlecock dan apabila ditarik terlalu lemah juga tidak nyaman digunakan karena sulit untuk mengontrol shuttlecock dan menyebabkan arah yang tidak akurat.
Dalam pemilihan diameter senar dan tarikan senar raket berpengaruh terhadap jarak pantulan shuttlecock. Untuk seorang pemula yang masih bermasalah dengan power pukulannya lebih baik menggunakan tarikan senar yang rendah karena jika menggunakan senar yang kencang justru tidak akan memberikan power pada pukulan. Kalau para atlet, otot tangan mereka sudah terlatih dengan baik sehingga tidak terpengaruh dengan perbedaan tarikan senar yang menghasilkan pukulan yang kuat atau lemah.
Dapat disimpulkan bahwa posisi tumpuan kaki dalam bermain bulu tangkis merupakan penerapan pesawat sederhna. Kemudian, semakin tinggi tarikan senar raket bulu tangkis maka semakin rendah pantulan shuttlecock. Semakin besar diameter senar raket bulu tangkis makan semakin rendah pantulan shuttlecock. Semakin besar ketinggian awal atau jarak awal shuttlecock untuk dipukul maka semakin besar pantulan shuttlecock yang menunjukkan bahwa semakin besar energi potensialnya. Saran untuk pemula yang masih bermasalah dengan kekuatan pukulannya maka lebih baik menggunakan raket dengan tarikan senar yang rendah untuk memberikan power dalam pukulannya. Namun, bagi yang sudah terlatih seperti atlet, disarankan untuk menggunakan raket dengan tarikan senar yang tinggi.
Sumber:
- Arianto, I. S., Nuri, N., Aji, M. P., & Sulhadi, S. (2016, October). Analisis tarikan dan diameter senar raket badminton terhadap pantulan shuttlecock. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) (Vol. 5, pp. SNF2016-MPS).
- Cohen, C., Texier, B. D., Qur, D., & Clanet, C. (2015). The physics of badminton. New Journal of Physics, 17(6), 063001.
- Cohen, C., Darbois Texier, B., Qur, D., & Clanet, C. (2011, November). Physics of badminton shuttlecocks. Part 1: aerodynamics. In APS Division of Fluid Dynamics Meeting Abstracts (Vol. 64, pp. M10-008).
- Walker, J., Resnick, R., & Halliday, D. (2014). Halliday and resnick fundamentals of physics. Wiley.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H