Dukungan orang tua, dunia usaha dan masyarakat setempat;
Sumber daya berlimpah;
Implementasi teknologi terbaru;
Kepemimpinan yang kuat dan memiliki tujuan (visi);Â
Keperdulian dan perhatian bagi siswa;Â
Kurikulum yang seimbang dan relevan. (Fadhli, M. 2017)
Seperti yang disebutkan pada poin sebelumnya jika sebuah sekolah ingin memiliki mutu yang baik perlu adanya sumber daya yang berlimpah dan adanya implementasi teknologi terbaru. Yang mana dalam melakukan kedua hal itu diperlukan dana yang tidak sedikit.
Dan untuk hal itu, pihak sekolah telah mendapat banyak dana yang didapatkannya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pada APBN 2018, pemerintah Indonesia mengalokasikan lebih kurang Rp 444,131 triliun buat Pendidikan. Angka tadi sebanding dengan total semua anggran sebanyak Rp 2.200 triliun. Persentase 20% tadi sudah sama dengan Lampiran XIX Perpres tahun aturan 2018. Penetapan jumlah APBN tersebut telah sejalan pula dengan pendapat yang Prof.Soedijarto kemukakan sebelumnya. (Ahmadi, F. 2019)
Apabila beberapa tahun sebelumnya siswa berbondong-bondong buat menentukan sekolah berdasarkan  keunggulan prestasi. Sekarang tidaklah sama, misalnya saja pada jenjang sekolah dasar. Penerimaan siswa telah dilaksanakan secara online. Penerimaan siswa dilakukan melalui pertimbangan zonasi & usia. Hal ini mendorong sekolah negeri buat sama-sama memperhatikan kualitas sekolah demi menaruh pelayanan terbaik bagi rakyat apalagi anggaran pendidikan yang setiap sekolah terima untuk mengembangkan dan menaikkan kualitas pendidikannya telah jauh meningkat. (Ahmadi, F. 2019)
Dalam penggunaan anggaran tersebut juga telah diatur dalam Dalam buku panduan BOS (2015:28) Menjelaskan bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah selebihnya digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan berikut:Â