Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tujuan dan Alasan K.H. Ahmad Dahlan Mendirikan Sekolah Muhammadiyah

28 Februari 2022   09:45 Diperbarui: 28 Februari 2022   09:53 4960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Dr. Ir. Vina Serevina, M.M., Salsabila Putri Hayati, Unj 2022

Secara umum pengertian pendidikan adalah suatu proses mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian. 

Ada pula yang mengatakan bahwa pengertian pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan secara sistematis dalam menciptakan suasana belajar mengajar agar peserta didik dapat mengembangkan potensinya. 

Dengan pendidikan, seseorang dapat memiliki kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian, kekuatan spiritual, dan keterampilan yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat. (Parni, P., 2017)

Tujuan dari ditulisnya artikel ini yaitu untuk memberikan informasi mengenai apa tujuan dan alasan K.H. Ahmad Dahlan mendirikan sekolah Muhammadiyah.

Dengan harapan mampu memberikan manfaat dan pengetahuan dari penulisan artikel ini, serta agar pembaca dapat memahami tentang isi dari artikel ini.

Lalu, apa saja tujuan dan alasan K.H. Ahmad Dahlan mendirikan sekolah Muhammadiyah?

Sumber: muslim.okezone.com
Sumber: muslim.okezone.com

K.H. Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis merupakan bapak pendidikan Muhammadiyah, beliau lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868. Beliau meninggal dunia di Yogyakarta, 23 Februari 1923, dalam usia 54 tahun. 

Beliau merupakan pahlawan nasional Indonesia. Beliau merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara, beliau merupakan keturunan kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah satu yang terkemuka di antara Walisongo, pelopor penyebaran Islam di Jawa. Pada usia 15 tahun, beliau pergi haji dan tinggal di Mekah selama dua tahun. 

Pada periode ini, Ahmad Dahlan mulai berinteraksi dengan perubahan pemikiran Islam, seperti Muhammad Abduh, Al-Afghani, Rasyid Ridha dan Ibnu Taimiyah. Pada tahun 1903, beliau kembali ke Mekah dan tinggal selama dua tahun. Saat itu, beliau telah belajar dengan Syekh Ahmad Khatib yang juga pendiri NU, K.H. Hasyim Asyari. Pada tahun 1912, beliau mendirikan Muhammadiyah di desa Kauman, Yogyakarta. (Awaluddin, A., & Saputro, A.D., 2020)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun