Dari hambatan dan kendala yang kerap terjadi dalam proses pembentukan karakter siswa di sekolah, ada beberapa langkah solusi yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut, diantaranya adalah guru melakukan pendekatan khusus terhadap siswa. Guru sebagai pembimbing dan pengasuh wajib bisa mengubah karakter siswanya menjadi lebih baik, berdasarkan tingkah laris negatif sebagai tingkah laris positif. Untuk bisa mengubah karakter siswa, maka guru perlu melakukan pendekatan, salah satu pendekatan yang dapat dilakukan guru yaitu menjalin hubungan interaksi yang positif dengan para siswanya. Peranan guru pada menjalin interaksi yang positif bisa mengubah karakter siswa menjadi lebih baik dan mencegah siswa memiliki karakter yang buruk (Pamela, I. S., Chan, F., Fauzia, V., Susanti, E. P., Frimals, A., & Rahmat, O. 2019).
Gambar 3. Pendekatan guru kepada siswa
Sumber: sekolahdasar.net
Kemudian, guru tidak bosan dan lelah untuk memberikan nasihat dan motivasi kepada siswa. sebagai panutan yang baik, guru dapat mulai dari hal -- hal yang sederhana dan tidak lelah untuk selalu memberikan nasehat dan motivasi kepada siswa, dengan selalu menanamkan pada diri sendiri dan siswa bahwa setiap insan individu bisa sebagai orang yang baik, selain itu dapat juga dengan memberikan pujian baik dalam bentuk verbal sehingga siswa akan merasa terapresiasi dan ingin terus mengembangkan karakter dirinya menjadi lebih baik (Kholidah, L. N. 2016).
Gambar 4. Guru memberikan motivasi kepada siswa
Sumber: bantulkab.co.id
Selain itu, guru juga dapat memberikan teguran, peringatan, dan hukuman kepada siswa. Pemberian teguran dan hukuman oleh guru kepada siswa merupakan salah satu upaya dalam membentuk karakter siswa. Tujuan dari pemberian teguran dan hukuman oleh guru kepada siswa adalah untuk menyadarkan siswa dan siswa dapat menghindari  segala macam  pelanggaran  dan  kesalahan  yang  tidak  diinginkan  atau  berhati-hati dalam setiap melakukan sesuatu sehingga karakter disiplin siswa dapat terbentuk (Fadilah, S. N., & Nasirudin, F. 2021).
Gambar 5. Guru memberikan teguran kepada siswa