Oleh karena itu diperlukan suatu perancangan sistem kerja yang dapat mendukung keefektifan dan keefisienan dalam pelaksanaan proses kerja, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal dan berkesinambungan. Salah satu sasaran penting dalam perancangan sistem kerja adalah layout kerja. Dari perancangan layout kerja, dapat dianalisis beberapa aspek kerja seperti tata letak workstation yang dirancang dengan mempertimbangkan hubungan antara operator dengan proses kerja yang dilakukannya (operasi, pemeriksaan, tansportasi,dll).Â
Misalnya dengan memperhatikan jarak jangkau operator maupun kenyamanan dan keamanannya saat melakukan kerja sehingga dapat mengurangi kelelahan dan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Selain itu dengan perancangan workstation, dapat diatur pemerataan beban kerja berdasarkan tingkat kesulitannya (untuk menjaga kestabilan kerja operator dan meminimalisir delay), atau untuk mengatur waktu proses produksi yang lebih singkat sehingga dapat mengoptimalkan jumlah produk yang dihasilkan.Â
Oleh karena itu, perancangan sistem kerja merupakan bagian yang sangat penting dan harus diperhatikan untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Dalam perancangan sistem kerja, sangat sulit untuk mendapatkan suatu sistem kerja yang sempurna, tetapi kita dapat mencari sistem kerja yang lebih baik serta terbaik dari sistem kerja yang ada dengan melakukan penganalisaan terhadap masalah-masalah yang mungkin muncul, untuk kemudian mencari solusi terbaik dalam perbaikan suatu sistem kerja.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan yang sudah kita bahas dapat disimpulkan bahwa rancangan proses dibuat untuk memudahkan proses produksi itu sendiri. Selain itu dengan adanya rancangan proses juga memudahkan untuk mengelompokkan dari tipe-tipe proses produksi yang ada, dan juga dapat lebih mudah dalam memperkirakan setiap biaya yang dikeluarkan dan peralatan yang akan digunakan sesuai tipenya nanti tersebut.Â
Proses produksi memiliki 3 tipe aliran berdasarkan produk atau urutan operasi yaitu aliran garis (terdiri dari produksi masal dan produksi terus-menerus), aliran intermiten dan aliran proyek.Â
Proses produksi juga memiliki 2 tipe proses yang berdasarkan pada tipe langganan yaitu produksi untuk pesanan dan produksi untuk persediaan. Keputusan seleksi proses memiliki faktor-faktor yang harus diperhatikan diantaranya kebutuhan modal, kondisi pasar, tenaga kerja, bahan mentah atau bahan baku, teknologi dan keterampilan manajemen.
Strategi proses produk memiliki 4 strategi proses yaitu fokus pada proses, fokus berulang, fokus pada produk dan fokus kustomisasi massal. Perancangan jasa dibutuhkan untuk menentukan layanan seperti apa yang ingin dijalani oleh perusahaan dan dapat menentukan sistem pelayanan yang sekiranya sejalan dengan jasa yang akan dilakukan. Perancangan sistem kerja dapat digunakan untuk mendukung keefektifan dan keefisienan dalam pelaksanaan proses kerja, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal dari kegiatan yang dilakukan tersebut. Maka perancangan Proses, Jasa dan Perancangan sistem kerja tentunya harus dilakukan oleh setiap perusahaan agar tercapainya tujuan perusahaan tersebut.
REFERENSI/PUSTAKA