Mohon tunggu...
Vina Septianingrum
Vina Septianingrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Vina Septianingrum

Where there is a will, there is a way

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perencanaan Proses, Jasa dan Perancangan Sistem Kerja

1 Juli 2021   21:25 Diperbarui: 1 Juli 2021   21:34 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Manajemen Operasi

Perencanaan Proses, Jasa dan Perancangan Sistem Kerja

Universitas Pamulang

Dosen Pengampu : Ibu Luh Nadi S.E., M.M

Disusun oleh :

  • Bella Sulistiowati -- 171011250386
  • Lingga Dewi -- 171011250411
  • Mursyid -- 171011250426
  • Rino Andriansyah -- 171011201431
  • Vina Septianingrum -- 171011250021

BAB I PENDAHULUAN

  • Latar Belakang

Setiap perusahaan tentunya mempunyai visi dan misi untuk mencapai suatu  tujuan . Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus memiliki rancangan proses dan sistem kerja. Perusahaan harus dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, tentunya perusahaan tersebut harus meningkatkan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan serta melakukan inovasi terhadap produk dan jasa dengan cara membuat rancangan produk sehingga perusahaan dapat bersaing dan lebih unggul dari perusahaan lainnya.

BAB II PEMBAHASAN

  • Perancangan Proses
  • Seleksi Proses

Seleksi proses merupakan serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan peralatan yang digunakan. Dimensi klasifikasi proses produksi pertama adalah aliran produk. Dalam aliran produk terdapat tiga tipe aliran:

  • Aliran Garis
  • Pada aliran ini produk harus dibakukan dengan baik dan mengalir (berpindah) dari satu operasi ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan. Aliran garis ini memiliki 2 tipe produksi, yaitu produksi massa (mass production) dan produksi terus menerus (continuous production)
  • Aliran Intermiten
  • Aliran intermiten adalah proses produksi dalam kelompok-kelompok interval yang terputus-putus. Pola aliran intermiten sangat fleksibel dalam perubahan volume atau produk, karena operasinya menggunakan peralatan serba guna dan tenaga kerja berketerampilan tinngi.
  • Aliran Proyek
  • Aliran proyek digunakan untuk memproduksi produk yang khusus atau unik.

Terdapat 2 tipe pada proses produksi yang berdasarkan pada tipe langganan, yaitu proses produksi untuk pesanan dan proses produksi untuk persediaan.

  • Keputusan Seleksi Proses

Kebutuhan modal, pada faktor ini memperkirakan banyaknya modal yang dibutuhkan untuk persediaan, mesin-mesin, peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Untuk aliran garis biasanya memerlukan modal yang lebih besar daripada aliran intermiten dan proyek.

Kondisi pasar, mencari tahu apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan, membuat perkiraan volume penjualan pada harga yang direncanakan apakah akan menghasilkan laba yang diinginkan atau tidak serta melihat kondisi persaingan dimasa sekarang dan yang akn datang.

Tenaga kerja, apakah tenaga kerja yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan suatu jenis proses pada biaya wajarnya? Dan bagaimana prospek tersedianya tenaga kerja diwaktu yang akan datang?

Bahan mentah, memastikan bahwa bahan baku yang tersedia jumlahnya sudah memadai dan juga memastikan apakah ada perubahan-perubahan bahan baku dalam proses produksi yang sedang berjalan.

Teknologi, perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknologi baik untuk proses maupun produk. Dipastikan untuk teknologi dapat mendukung proses produksi selama periode tertentu.

Keterampilan manajemen, pada faktor ini perusahaan diwajibkan untuk dapat menguasai dan dapat memelihara tipe keterampilan-keterampilan manajemen yang dibutuhkan.

  • Strategi Proses Produk

Strategi proses produk merupakan sebuah keputusan penting yang dilakukan oleh manajer operasi dalam menemukan cara produksi yang terbaik. Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada dalam batasan biaya dan manajerial lain.

Strategi proses produk memiliki 4 strategi proses, diantaranya:

  • Fokus pada proses
  • Fokus berulang
  • Fokus pada produk
  • Fokus mass customization
  • Perancangan Jasa
  • Pengertian Jasa
  • Jasa adalah suatu yang tidak bisa diraba seperti barang, namun jasa disini adalah berupa suatu layanan yang dapat dinikmati oleh konsumen. Dalam perancangan jasa produk yang diberikan itu berupa pelayanan. Berikut faktor-faktor keputusan yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan jasa:
  • Lini pelayanan yang ditawarkan
  • Ketersediaan pelayanan
  • Tingkat pelayanan
  • Garis tunggu dan kapasitas pelayanan
  • Kerangka Rancangan Jasa

Terdapat empat unsur yang perlu diperhatikan dalam memproduksi jasa. Unsur-unsur itu adalah :

  • Pelanggan, dalam pelayanan jasa tentunya adanya pelanggan menjadi hal yang paling penting
  • Strategi, dipakai untuk mengarahkan segala aspek dari penyerahan jasa
  • Manusia, karyawan yang bersangkutan dari perusahaan jasa tersebut
  • Sistem, sistem fisik dan prosedur yang akan dipakai

  • Menetapkan Strategi dan Produk Jasa

Strategi jasa diperlukan untuk menentukan bidang apa yang ingin dijalankan pada perusahaan tersebut. Strategi ini memberikan pedoman untuk merancang produk, sistem penyerahan dan pengukuran. Strategi jasa memberikan suatu pandangan tentang macam dan jenis jasa apa yang akan disajikan oleh perusahaan.

  • Sistem Penyerahan Jasa

Sistem penyerahan jasa terdiri dari unsur-unsur fisik dan tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi jasa tersebut. Biasanya kelima unsur berikut ini dipertimbangkan sebagai bagian dari sistem penyerahan jasa :

  • Teknologi, Tingkat otomasi, peralatan, tingkat integrasi vertikal.
  • Aliran proses, Urutan kejadian yang digunakan untuk memproduksi jasa.
  • Jenis proses, Jumlah kontak yang terlibat, tingkat pelayanan dan integrasi.
  • Lokasi dan ukuran, Tempat dimana proses jasa dialokasikan, ukuran dari masing-masing tempat.
  • Tenaga kerja, adanya keterampilan, jenis organisasi, sistem imbalan, tingkat partisipasi.

  • Perancangan Sistem Kerja

Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan produksinya dapat ditinjau dari beberapa hal seperti besarnya keuntungan yang diperoleh dari hasil produksi, jumlah produksi yang stabil atau semakin meningkat yang menyatakan kepuasan konsumen terhadap produk yang dihasilkan, maupun kinerja yang optimal dari para pekerja yang menandakan kepuasan karena adanya proses timbal balik yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan pekerja. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, hal penting yang harus diperhatikan adalah sistem kerja dari perusahaan. 

Oleh karena itu diperlukan suatu perancangan sistem kerja yang dapat mendukung keefektifan dan keefisienan dalam pelaksanaan proses kerja, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal dan berkesinambungan. Salah satu sasaran penting dalam perancangan sistem kerja adalah layout kerja. Dari perancangan layout kerja, dapat dianalisis beberapa aspek kerja seperti tata letak workstation yang dirancang dengan mempertimbangkan hubungan antara operator dengan proses kerja yang dilakukannya (operasi, pemeriksaan, tansportasi,dll). 

Misalnya dengan memperhatikan jarak jangkau operator maupun kenyamanan dan keamanannya saat melakukan kerja sehingga dapat mengurangi kelelahan dan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Selain itu dengan perancangan workstation, dapat diatur pemerataan beban kerja berdasarkan tingkat kesulitannya (untuk menjaga kestabilan kerja operator dan meminimalisir delay), atau untuk mengatur waktu proses produksi yang lebih singkat sehingga dapat mengoptimalkan jumlah produk yang dihasilkan. 

Oleh karena itu, perancangan sistem kerja merupakan bagian yang sangat penting dan harus diperhatikan untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Dalam perancangan sistem kerja, sangat sulit untuk mendapatkan suatu sistem kerja yang sempurna, tetapi kita dapat mencari sistem kerja yang lebih baik serta terbaik dari sistem kerja yang ada dengan melakukan penganalisaan terhadap masalah-masalah yang mungkin muncul, untuk kemudian mencari solusi terbaik dalam perbaikan suatu sistem kerja.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Dari penjelasan yang sudah kita bahas dapat disimpulkan bahwa rancangan proses dibuat untuk memudahkan proses produksi itu sendiri. Selain itu dengan adanya rancangan proses juga memudahkan untuk mengelompokkan dari tipe-tipe proses produksi yang ada, dan juga dapat lebih mudah dalam memperkirakan setiap biaya yang dikeluarkan dan peralatan yang akan digunakan sesuai tipenya nanti tersebut. 

Proses produksi memiliki 3 tipe aliran berdasarkan produk atau urutan operasi yaitu aliran garis (terdiri dari produksi masal dan produksi terus-menerus), aliran intermiten dan aliran proyek. 

Proses produksi juga memiliki 2 tipe proses yang berdasarkan pada tipe langganan yaitu produksi untuk pesanan dan produksi untuk persediaan. Keputusan seleksi proses memiliki faktor-faktor yang harus diperhatikan diantaranya kebutuhan modal, kondisi pasar, tenaga kerja, bahan mentah atau bahan baku, teknologi dan keterampilan manajemen.

Strategi proses produk memiliki 4 strategi proses yaitu fokus pada proses, fokus berulang, fokus pada produk dan fokus kustomisasi massal. Perancangan jasa dibutuhkan untuk menentukan layanan seperti apa yang ingin dijalani oleh perusahaan dan dapat menentukan sistem pelayanan yang sekiranya sejalan dengan jasa yang akan dilakukan. Perancangan sistem kerja dapat digunakan untuk mendukung keefektifan dan keefisienan dalam pelaksanaan proses kerja, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal dari kegiatan yang dilakukan tersebut. Maka perancangan Proses, Jasa dan Perancangan sistem kerja tentunya harus dilakukan oleh setiap perusahaan agar tercapainya tujuan perusahaan tersebut.

REFERENSI/PUSTAKA

UNPAM

Blogspot

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun